
Seperti yang selalu saya tulis kalau kota yang paling saya suka di Sri Lanka adalah Nuwara Eliya. Selain teh yang bisa dibaca di sini ceritanya, yang saya juga sangat-sangat suka adalah Gregory Lake.
Sebagai anak yang dibesarkan di Sumut tentu keindahan Danau Toba adalah tolak ukur saya ketika bepergian ke danau. Pokoknya Danau Toba itu salah satu danau paling cantik yang pernah saya lihat. Dekat pula ke Medan jadi tambah favorite, kan. Untuk itu setiap kali pergi ke Danau, saya jadi gak terlalu mudah untuk dibuat seneng. Di dalam hati yang terdalam kadang-kadang terselip perasaan membanding-bandingkan.

Kebetulan penginapan yang kami inapi di Nuwara Eliya persis di seberang Gregory Lake. Kebetulan banget, loh karena sebenarnya kita pilih penginapan hanya cap cip cup di atas kereta haha.
Karena penginapan kami yang persis di seberang danau, jadi pemandangannya pun danau ini. Kami tiba siang hari ketika danau saat itu diramaikan dengan pengunjung lokal dan musik. Ada pasar malam persis di dekat danau dengan permainan untuk anak-anak. Suasananya meriah tapi danaunya tidak terlalu besar dibingkai bukit-bukit berwarna biru kehijauan. Bunga-bunga bermekaran baik di pinggir jalan atau di penginapan sehingga menambah perasaan hangat apalagi udara sejuk. SUKA!
Nah, tapi ini dia alasan kenapa saya jatuh cinta dengan danau yang tidak terlalu besar ini. Di pagi hari ketika saya berniat ke danau ternyata ada kabut yang menari-nari di atas permukaan air. Astaga saya suka banget kabut tebal ketika di danau atau hutan. Cantiknya gak kira-kira.
Cara membuat visa Sri Lanka
Pagi itu karena masih sepi, saya tidak dimintai tiket masuk. Biaya masuk ke sini hanya 200 rupee untuk orang asing. Terlihat beberapa petugas yang membersihkan danau dan taman, lalu beberapa orang berolahraga. Danau ini memang kecil dan sederhana tapi bersih banget dan dirawat dengan baik. Terlihat di papan pengumuman kalau danau diawasi dengan CCTV untuk memonitor orang-orang yang buang sampah sembarangan. Jika ketauan akan dikenai denda.
Gregory Lake sebenarnya dibangun pada masa-masa penjajahan Inggris oleh British Governor Sir William Gregory in 1873. Dulunya danau dijadikan sebagai tempat untuk berolahraga air. Sekarang pun masih dipakai untuk olahraga air dan tempat rekreasi. Waktu paling ramai di danau adalah di bulan April.
Untuk saya pribadi walau hanya sekedar danau tapi tempat ini paling berkesan. Saya suka nontonin kabut yang berlari-larian di kaki ketika berdiri di dermaga kecil. Suka juga melihat bersihnya danau dan udaranya yang segar plus bau taik kuda haha.
Untuk yang ingin ke Sri Lanka dan suka tempat-tempat sederhana tapi cantik, jangan lewatkan untuk berkunjung ke Gregory Lake.
Kabut pagi memang cantik ya mbak Noni 😄😄 keren2 jepretannya mbaak 👍👍
Makasih Messa, emang cakep pemandangannya jadi bagus2 aja dijepret
Pemandangan paginya memang cantik banget ya Non!
Banget Zi, padahal sebenarnya yah gitu2 aja ya hehe
bagus bagus banget fotonya mbak non, aq sampe sekaran blm punya danau yang jadi favorit, hihihi jarang banget kayanya pergi ke danau
Lebih suka Danau atau Pantai?
Aku suka sama yang foto danaunya pas mulai gelap, yang warna biru. Walaupun yang berkabut, terkesan mistis sih.. 🙂
Keren banget mba viewnya, jepretannya juga amazing. Saya selalu suka dengan hasil foto yang natural, sekaligus iri karena nggak punyak kamera bagus untuk cekrek cekrek hiks hiks. Selama ini cuman ngandelin kamera hape. Eniwe, salam kenal ya Mba! 🙂