
Yihaaa….ini topik kesukaan saya 🙂
#ceritajalanasik minggu ini temanya adalah on the street. Pokoknya apapun yang berkenaan dengan jalan. Bisa makanan, orang-orang yang ditemuin di jalan atau photo. Saya pilih Street Photography walau sebenarnya saya kurang tau persis genre ini berbeda kah dengan Human Interest? Portrait? Jurnalis? beda gak sih? apa bedanya?
Beda street photography dengan portrait : Portrait photography berusaha untuk mengeluarkan karakter/sifat subjek foto, biasanya dipose atau dipengaruhi oleh fotografer dan backgroundnya diatur sedemikian rupa.
Beda street photography dengan human interest : Human interest photography bertujuan untuk menimbulkan empati dari yang melihat foto, misalnya merasa kasihan, merasa ingin membantu, atau ikut senang, sedangkan tujuan street hanya untuk menangkap momen spontan.
Beda street photography dengan dokumentasi liputan : Tujuan dokumentasi / fotojurnalis adalah memotret hal-hal yang mengandung unsur berita/feature dan biasanya ditayangkan di media cetak/elektronik. Subjek dokumentasi biasanya sudah ditentukan. Fotografer biasanya sudah memiliki daftar apa saja yang akan difoto. Foto dokumentasi tidak se-spontan street photography.
Sumber : http://www.infofotografi.com/blog/2015/08/definisi-street-photography/
Sebelum berlanjut membahas tentang Street Photography jangan lupa baca juga tulisan :
Febby : More About Street Art Laneways in Belgium
Aggy : Street Art Hunting in Singapore
TEMPO.CO, Jakarta – Secara umum fotografi jalanan (street photography) adalah kegiatan pemotretan yang berfokus pada kehidupan manusia di jalanan atau ruang terbuka atau ruang publik, sehingga hasilnya adalah cerminan dari masyarakat. Tak ada yang direkayasa atau disiapkan sebelumnya.
Karena kira-kira definisi fotografi jalanan seperti yang disebutkan oleh Tempo, maka sebenarnya saya punya banyak sekali stock foto haha. Saya emang lebih suka motret candid dan juga keadaan disekitar ketika traveling.
Nah, yang paling seru sebenarnya hobby ini gak perlu bikin kita traveling jauh-jauh karena namanya pun jalanan, ada dimana pun. Lebih hemat. Tapi lebih seru emang pas traveling kan ya haha. Lebih ok lagi kalau punya lensa tele yang panjang banget. Gak seru bawanya aja sih, berat haha.
Untuk hobby saya yang satu ini, biasanya saya suka bawa lensa 18-200 dan 55-210. Lensa ini lumayanlah, bisa bikin candid haha. Jadi kalau saya duduk dipinggir jendela cafe (yang kacanya jernih_ masih bisa membidik sampai keseberang jalan dengan jelas. Atau kadang-kadang pas saya berdiri bengong masih bisa foto-foto candid tanpa orangnya sadar saya fotoin.


2 foto diatas saya ambil ketika saya pertama kali berkunjung ke Chicago tahun 2013. Dingin dan badai salju ternyata tidak menyurutkan keinginan turis-turis dari berbagai belahan dunia untuk melihat salah satu hasil karya anak manusia yang cukup terkenal di Chicago yaitu The Bean.
https://nonikhairani.com/2014/05/17/chicago-bean-chicago-us/
Selanjutnya foto yang saya pilih dari trip saya ke Bagan Myanmar. Kota Bagan adalah salah satu tempat yang masuk bucket list untuk saya kunjungi. Ternyata bukan hanya keindahan pemandangannya tapi juga orang-orangnya dan kambing haha.




Bagan masih menjadi salah satu kota favorite saya untuk hunting foto, rasa-rasanya ditempat ini waktu berhenti dan semua sudut terlihat jauh lebih indah, sederhana, misterius tapi juga penuh dengan senyum. Sungguh mudah sekali jatuh cinta dengan Bagan.




Tidak kalah tentunya Mandalay, Myanmar. Sebenarnya tempat ini tidak sangat-sangat cantik seperti Bagan tetapi kita bisa menemukan danau yang terlihat kumuh tetapi tetap didatangi banyak burung, bebek atau angsa. Lalu danau kecil yang panasnya bikin sakit kepala tetapi banyak penduduk lokal hanya duduk bersantai sambil makan gorengan. Dan menjelang matahari terbenam maka semuanya akan berkumpul di jembatan jati yang terkenal ini.
https://nonikhairani.com/2016/04/25/u-bein-bridge-mandalay-myanmar/

Dan tentunya Bangkok. Sebagai pusat kuliner jalanan dan fashion, kota Bangkok itu adalah salah satu kota yang saya suka sekali. Ahh….kayak gak pernah salah deh di Bangkok, kecuali supir tuktuk nya hahaha.
Tapi…..tentu saja kemanapun saya pergi, sebenarnya ada banyak sekali objek foto yang menarik. Mulai dari orangnya, binatang sampai pemandangan. Hanya tinggal kita aja yang harus melatih mata untuk melihat hal-hal yang menarik, ya kan 🙂
Kalau kamu, apa yang paling menarik untuk difoto ketika traveling? please jangan jawab foto diri sendiri ya hahaa.
This week’s theme : On the Street
itu di Myanmar, masih mirip- mirip Indonesia ya.. eh ya nggak sih? hehe
haha, saya liat2 foto libura dan memang semua fotonya ada sayanya,. jadi mungkin ya paling menarik itu mbak. 😆
Indonesia beberapa tahun lalu.
Setiap foto ada wajah sendiri ya hehe
Fotonya bagus! Yang lagi nyari kutu kayanya seru hehe. Aku suka foto orang-orang di jalan, tapi kalo lagi traveling ke tempat sepi jarang ketemu orang jadinya foto pohon atau pemandangan mulu 😂
Yah gpp juga, bisa tetap dijadikan objek foto yang menarik 🙂
Fotonya keren-keren kakak. Saya kalau jalan-jalan, banyakan lupa foto-fotonya 😀
terlalu menikmati ya Win 🙂
Aku juga suka moto candid orang, apalagi kalau lihat ada orang lagi baca buku di kendaraan umum, tangan langsung gatel pengen mengabadikan diam2 haha. Aku suka moto yg berbau alam, atau jalanan tanpa orang. Intinya yg ga terlalu banyak orang, kalau bisa malah ga ada orangnya. Makanya kebanyakan foto2 (amatiran) ku ga terlalu banyak aktifitas orang di dalamnya. Ga terlalu suka foto diri sendiri, makanya jarang punya foto diri sendiri kalo pas traveling 😅
Emang sih kalau udah terlalu banyak orang itu malesin, kecuali emang itu yang bikin menarik hehe. Kayak zebra cross di Shibuya.
Kamu gak suka foto sendiri ya Den, aku suka banget tapi gak ada yang motoin. Matt males huhu
awan mba, apalagi kalau biru cerah itu rasanya mesti diabadikan.. bagus banget kan…
sama kondisi jalan saat itu, entah macet, lancar, bersih, kotor, pas macet itu favorite, apalagi di malam hari, semua berubah jadi merah…
Malem emang bagus sih ya cuman sayangnya bikin fotonya susah karena mesti ada trik khusus plus pake tripod
suka heran sama orang yg hobi foto… kok pinter banget nangkep moment. Moment yg biasa, ketika ditangkap lensa mereka bisa tampak menarik. keren mbak
Matanya terlatih buat liat yang bagus
suka sama foto-fotonya, cara nagkep ekspresi orang-orangnya juga bisa tepat gitu, makin suka main ke blognya mbak noni ❤
Makasih yaa Dhani
kerennnn….suka sama foto-fotonya mbak noni 🙂
Makasih Maggi
fotonya mbak non selalu bagus… (belajar lebih giat lagi *halah). tp salah satu cita-citaku sih mau jalan2 demi street photography ini…
kalo aku masih suka fotoin pemandangan, soalnya buat stock cerita ke calon anakku nanti… hihihi.
Bisa sekalian jalan kan ya, motret pemandangan dan juga sekitarnya. Aku jg dulu sukanya itu motret pemandangan tapi ternyata aku kurang bagus hehe.
Makasih yaaa Nina, semangat belajar bareng yuks
semangat belajar mbak non 😉
Paling suka deh street photography, apalagi kalau ngambilnya candid. Sayang di beberapa tempat ngambil foto orang lain tanpa ijin dianggap nggak etis ya…
Iya, makanya kalau pake tele itu lebih enak utk candid
bagus-bagus mbak fotonya, jadi pengen ke myanmar juga,,
Myanmar bagus banget 🙂
Selalu suka deh foto2 hasil jepretan mbak non, selama ini aku klo foto cuma ngandelin kamera hp&pocket kamera aja, jd pengen beli kamera banyak lensanya, seru buat ngintilin org diem2!!
Makasih 🙂
Sebenrnya nanti kalau banyak lensa entar masalahnya males bawa dan ganti2 lensa hehe. Bagusnya sih punya lensa sapu jagat gitu. Jadi satu aja tapi bisa dipakai disemua kondisi
Bagus mba non foto-fotonya…kalau street photography kita perlu minta ijin orangnya ga untuk publish foto mereka di blog atau instagram misalnya…
Kemaren aku dikasih tau Febby kalau gak salah selama dipakai di blog/socmed pribadi dan bukan untuk komersil gpp. Kalau gak, gak mungkin banyak orang ambil foto orang lain kan ya
Langsung menciut liat foto salju tebel itu..hu hu hu
Dinginnnnn……. 🙂 itu tuh yang kamera rusak kemaren kedinginan
Aku juga suka foto jalanan gitu Non!! Kalau hasilnya kece rasanya banggaa gitu ya (trus upload di IG 😂)
Instagram approve kalau kata mba Yo 🙂
Yg kusuka dari street photography ya those street itself.. menyimpan beribu kisah.. tinggal kita aja jeli apa nggak hehe
Iya bener, kita aja yang harus jeli nangkap momentnya
Kece Mba, fotonya hidup 😀
Makasih Nia
Kalau fokusnya di street photography sih memang paling asik mengamati kegiatan orang yang ada di situ ya mbak. Karena itulah bagian uniknya. Bagaimana manusia berinteraksi di tempat yang spesifik, yang lalu kita tangkap melalui sudut pandang pribadi, dan kemudian dipersepsikan ulang oleh penikmat fotonya. Jadi ada perjalanan cerita yang unik, dari tempat foto itu berasal hingga ke penikmat fotonya.
Iya Bart, itu yang seru sih sebenarnya dan lebih hidup juga waktu diceritain di blog ya. Kayak ada nafastnya gitu. Halah…..
Betuuul. Cuma aku tuh kalau mau mengcapture orang-orang di jalanan masih suka sungkan. Apalagi kalau sampai membuat portrait orangnya 🙂
Kalau kayak di US atau Eropa mba jg takut hahha tp di Asia berani 😁
Iya ya. Aku pernah dengar kalau di Paris orang-orangnya gak suka dicandid, makanya suka salut kalau bias dapatin hasil-hasil candid orang di Paris.
kayaknya kalau mau candid paling aman harus bawa tele sih
Iya mbak, itu sudah pasti. Tapi kalau ngikutin ‘wejangan’ dari master-master, street photography yang bagus itu justru pakai lensa normal dan makin dekat makin bagus. Jadi, suka galau hahahaha
Hahaha kalau bikin fotonya utk stock foto iya kali ya tapi kalau untuk blog + socmed aja gpp deh. Lagian serem juga motret orang deket2 gitu hahaha. Dijambak nanti
Dijambak, dicakar, atau paling nggak diomelin lah ya resikonya. Cuma kaya’nya kalau di Asia sih masih lumayan aman dibanding Eropa atau Afrika (jadi ingat cerita teman tentang pengalaman motret suku Masai di Afrika. Sereeeem.).
Diapain emangnya Bart? Aku pernah diomelin pas di US, padahal gak motret dia (pengemis) tp lensa nya menghadap ke jalan kosong dan kebetulan dia di area itu juga. Dia pikir motret dia hehe.
Itu pengemis ke-GR-an kayanya.
Pokoknya orang Masai itu galak banget kalau soal-soal difoto sama turis. Mereka maunya kalau difoto ya dikasih duit. Sementara penduduk lainnya di negara itu, yang di pasar, kalau difoto maunya dibeli dagangannya. Kalau gak dibeli ngamuk-ngamuk. Kaca mobil sampai digedor-gedor segala.
Huaaa serem amat ya 😁. Eh Bart tp di Indonesia kan ada yy begitu.
Aku pernah ngalamin malah di danau Toba dimintai duit sama anak2 kecil haha. Gak dikasih marah2 mereka
Aku kalau travelling juga paling suka foto foto asal aja, di lingkungannya. Atau kalau nemu toko/makanan/apapun yang langka atau hampir gak ada di daerah asalku hehe. Paling ilfeel selfie pas traveling karena please deh isinya kan muka kita semua ya haha. Kalo foto dengan background sih aku juga suka 😀
Btw, salam kenal, sudah beberapa kali berkunjung tp baru kali ini meninggalkan komen 🙂
Hallo DIta, salam kenal 🙂
Iya sih selfie itu asik juga tapi kalau semuanya jadi gak seru haha. Soalnya orang jg mau lihat yang lain selain muka kita
Suka juga foto2 jalanan, aktivitas manusia, landscape dan makanan
menarik ya motret itu 🙂