
Hari kedua di Udaipur, Naru supir mobil sewaan yang kami pakai mengajak kita ke sebuah candi yang terletak di desa kecil tandus. Sebenarnya candi yang akan kami kunjungi tidak terlalu jauh dari kota Udaipur. Kami kebetulan melewati desa ini sepulang dari candi lain yang lebih ramai. Dari pinggir jalan saya sempat melihat bangunan seperti benteng tapi tidak terlalu panjang. Menurut Naru kalau terus ke dalam bisa ketemu candi lain tapi tidak terlalu banyak pengunjung. Saya pikir kenapa tidak dicoba untuk dilihat aja, toh memang hanya perlu belok arah.
Saya bakalan cerita tentang candi ini nanti. Untuk saat ini saya bakalan cerita tentang gadis kecil dan orang-orang yang saya temui disekitar candi.






Jadi setelah tiba di depan candi yang beneran sepi banget. Gak ada pengunjung selain kita dan 3 orang yang sepertinya lagi membuat photo pre wedding. Sepi tapi bersih. Di depan pintu gerbang ada sebuah rumah kecil dengan pintu berwarna biru dan dinding kuning. Rumah kecil yang untuk sesaat menjadi tempat kami mengambil beberapa foto.




Rumah dengan pagar batu besar ini dimiliki seorang laki-laki tua yang saat itu sedang bekerja di ladangnya. Setelah minta ijin untuk mengambil foto di areal rumahnya, laki-laki itu melanjutkan kerjanya. Mungkin bingung juga kali ya dia, kenapa ini cewek-cewek gak langsung ke candi tapi malahan milih masuk ke halaman rumah haha.
Setelah foto-foto seorang gadis kecil datang menghampiri. Menggunakan sari dengan warna hijau dan ungu tersenyum ramah melihat ulah kami. Gak lama saya mulai meminta dia untuk berfoto dengan beberapa teman. Yang akhirnya malah kita semua berfoto. Termasuk saudara laki-lakinya yang entah dari mana juga muncul.










Cantik ya 🙂
Setelah kita keluar dari halaman rumah “mereka” ternyata bocah cilik ini ngikutin kita trus. Awalnya bingung juga kenapa ya dia ngikutin trus. Mulai dari manjat-manjat pohon, pagar trus ikutan kita keliling candi. Jenny temen saya sudah memberikan mereka coklat karena kita kan foto-fotoan sama mereka.



Gak lama gadis kecil ini menghilang sementara kita masih duduk-duduk di candi sambil ngobrol. Untuk googling tempat ini susahnya minta ampun. Kita ber4 menyewa portable wifi dari Indonesia yang ternyata signalnya hilang timbul. Saran aja nih, kalau kalian ke India gak usah nyewa portable wifi cukup pake paket dari Telkomsel aja. Murah koq, kalau gak salah sekitar Rp 200.000 untuk 2 minggu dan sudah dapat 8 GB. Lumayan cukup kalau cuma buat browsing atau main Socmed.
Ehh….sewaktu kita ribet ngurusin semut di halaman belakang candi si gadis kecil ini muncul lagi dengan 2 temannya. Dari gayanya dia minta kita untuk foto temen-temennya juga. Salah satu temen kita langusng komen “pinter amat dia ya, gara-gara dikasih coklat diajaknya semua temennya datang”

Rata-rata orang-orang yang saya temui di kota Udaipur memang menyenangkan, ramah dan suka sekali ngobrol. Kalau lagi ngobrol dengan satu orang jangan kaget 5 menit kemudian bakalan sekeluarga ikutan nimbrung. Yang gak ngerti apa yang kita obrolin tetap ketawa-ketawa. Sungguh salah satu pengalaman menyenangkan di Udaipur.
mbak Nooon, bulan depan udh punya tiket ke india tapi aku maju mundur serem hahahaha *komen ga penting
Huaaaa semangat. India segitu bagusnya walau emang harus extra waspada
Candinya bagus ya Non! Aku suka dengan candi-candi di India. Gayanya mirip-mirip dengan yang di Jawa, tapi warnanya beda (yang di India lebih kemerahan/kecoklatan soalnya dibangun dengan jenis baru yang berbeda) 😀 . Tapi sukaa!!
Ini komen kok malah lost focus, hahahaha…
Iya bener Zi tapi kalau sama candi2 di Trowulan agak mirip karena merah kan kalau gak salah?
Omg anak cewek itu matanya bagus banget kayak mengkilat2 gitu!!!!
Belon punya dosa haha
Orang-orang di Udaipur memang cenderung lebih menyenangkan daripada tempat lain yang pernah aku kunjungi di India. Mereka suka ngobrol, dan gak suka maksa-maksa untuk dibeli produk atau jasa mereka. Dilayanin ngobrol aja mereka udah senang. Aku sempat diundang ke salah satu klinik oleh dokter lokal, ditraktir makan Rajasthani set, dan dianterin keliling-keliling kota. Menyenangkan. Jadi kangen main ke Udaipur lagi 🙂
Hihi Udaipur itu emang gampang disukai ya kayaknya. Mba juga suka kangen pengen ke sana lagi
Bener, mungkin karena di sana kita merasa lebih santai kali ya 🙂
Iya kali ya dan kebetulan orang2nya juga baik
Betul 🙂
Sas bahu, anak dan mertua kalau di India.
Nggak kesini waktu ke Udaipur.
Oh itu artinya ya
selalu suka sama cerita people around nya mbak nonik. Soalnya kalau untuk aku pribadi gak mungkin banget ngobrol sama orang terus minta foto foto gitu. Biasanya ada diajak ngobrol malah akunya menjauh. Tipe introvet banget ya 😅