10 Alasan Berkunjung Ke Bukit Lawang


Orangutan Sumatera

Kalau denger Bukit Lawang apa sih yang terpikirkan oleh kalian?

Kayaknya kalau saya bukan orang Medan, pasti cuma kepikiran Orangutan doang. Gak aneh sih karena memang Orangutan lah yang menjadi daya tarik tempat ini. Orangutan juga yang membuat tempat ini terkenal di seluruh dunia. Wisatawan dari segala penjuru dunia (yang tertarik pastinya) akan rela datang ke Bukit Lawang walau jalanannya rusak, aksesnya menyebalkan atau signal wifi/telp sangat-sangat terbatas.

Jadi kira-kira alasan bagus apa lagi selain Orangutan untuk datang ke Bukit Lawang?

01. Orangutan

Sudah pasti saya harus tulis ini ya haha. Orangutan Sumatera itu walaupun “bersaudara” dengan yang di Borneo tentu saja ada perbedaan. Paling sederhana bisa dilihat dari warna bulunya. Yang di Sumatera lebih merah/orange dibandingkan yang di Borneo. Pipi Orangutan jantan di Borneo pun biasanya ukurannya lebih pipih daripada yang di Sumatera. Karena perbedaan inilah walaupun kamu sudah lihat OU di Borneo, tetap akan menarik melihat OU yang di Sumatera.

Karena warna lebih orange/terang Matt dan bosnya suka bilang kalau yang di Sumatera jauh lebih cantik. Kayaknya saya juga setuju sih, apalagi kalau liat yang masih bayi-bayi. Gemees.

02. Gunung Leuser National Park

Taman Nasional Gunung Leuser

Salah satu taman nasional di Indonesia yang saya pikir harus dikunjungi karena habitat yang tinggal didalamnya dan tentu saja masuk didalam Unesco World Heritage. Luasnya sendiri kurang lebih ​​1,094,692 hektar. Gila ya luas banget. TNGL ini masuk dalam provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Didalam hutan kamu bisa ketemu banyak sekali binatang dan juga tanaman khas hutan hujan tropis. Untuk yang seneng kegiatan yang lebih adventure tentu saja bisa mengambil paket menginap di dalam hutan selama 1-7 hari. Tergantung berapa sanggupnya tinggal di dalam hutan.

Saya sebenarnya cukup penasaran tapi karena Matt gak mau, untuk sementara keinginan ini tertunda trus deh.

03. Jungle Trekking

jungle trekking Bukit Lawang

Kegiatan ini kebanyakan diminati oleh turis asing daripada warga lokal. Kalau saya lagi di Bukit Lawang, keliatan deh, pagi-pagi yang masuk hutan hampir seluruhnya warga asing. Dulu turis lokal bisa lihat OU dengan hanya pergi ke feeding station, jadi gak perlu trekking jauh ke dalam hutan. Cukup bayar Rp 5.000 saja (kalau gak salah) bisa masuk hutan untuk lihat OU. Sekarang feeding station sudah ditiadakan karena sebenarnya kurang baik juga sih untuk binatang (OU liar) liar karena mereka jadinya kayak males nyari makanan sendiri padahal kita lagi tidak di kebun binatang. Selain itu, entah kenapa, kalau sudah banyak sekali turis lokal, banyak juga sampah bermunculan. Tanpa bermaksut mendiskreditkan bangsa sendiri, tapi emang kebiasaan untuk buang sampah di tempatnya itu harus ditegakkan dengan bener.

04. Rafting (tubing)

Tubing Bukit Lawang

Sejujurnya saya belum pernah coba. Jadi yah, saya itu suka sekali rafting (saya pernah coba rafting dengan bambu dan juga kapal karet) tapi dengan ban gak pernah sama sekali. Selalu setiap kali saya ke Bukit Lawang, guide-guide disana ngajakin nyobain tapi entah kenapa, saya selalu belum ada langkah nyobain. Maybe, next visit ya Non hehe.

05. Suku Melayu

Tak Melayu Hilang Di Bumi

Masyarakat sekitar Bukit Lawang/Langkat kebanyakan adalah orang Melayu, Batak Karo, dan Jawa. Melayu adalah suku yang menempati daerah ini sejak dulu. Kita bisa melihat rumah-rumah panggung kayu yang masih berdiri didaerah ini. Menarik kan ya.

06. Eco Farming

Eco Farming Bukit Lawang

Yah, ada eco farming yang dijadikan sebagai pusat pendidikan bagi warga sekitar yang bercocok tanam dan beternak. Kita bisa datang ke tempat ini untuk melihat bagaimana bercocok tanam organic yang lebih baik untuk tanah dan juga kesehatan manusia.

Baca disini untuk cerita Eco Farming Bukit Lawang.

07. Bat Cave atau Gua Kelelawar

bat cave bukit lawang

Cerita tentang gua kelelawar ini pernah saya tulis disini. Klik aja link nya ya.

08. Sungai Landak

sungai landak bukit lawang

Saya bukan fans dari sungai-sungai’an. Gak suka juga main ke sungai tapi sungai Landak ini pengecualian. Sungainya kecil, cantik, airnya jernih, trus kalau sore-sore jika airnya cukup tinggi kita bisa lihat bapak tua pembawa bambu melewati sungai.

Cerita tentang Sungai Landak baca disini aja.

09. Kapal Bambu Restaurant

Kapal Bambu Restaurant Bukit Lawang – Pic source : @lobeck.photo / Ecolodge

Didalam hutan ketemu restaurant secantik ini? yeap, ini di Bukit Lawang. Jadi ini alasan keren juga untuk main ke Bukit Lawang karena selain kamu bisa hang out di restaurant trendy yang dibuat dari bambu sehingga menyatu dengan alam, wifi disini juga cukup kencang untuk ukuran didalam hutan.

10. Ecolodge

Ecolodge Bukit Lawang

Sejak dulu setiap kali ada teman yang bertanya ke saya, nginep dimana ya kalau di Bukit Lawang? saya pasti selalu sarankan untuk coba hubungi Ecolodge dulu. Kenapa?

Begini…..dengan menginap di Ecolodge atau di restaurant Kapal Bambu, kita sudah membantu untuk mensupport Orangutan Sumatera. Sebagian keuntungan dari Ecolodge diberikan ke Orangutan, artinya kita datang ke Bukit Lawang dan juga membantu pelestarian alam. 

Klik disini untuk booking http://ecolodges.id/en/

Saya tahu ada beberapa penginapan lain yang mungkin sedikit lebih keren atau mungkin lebih canggih atau lebih sesuai selera tapi….percaya deh, dengan menginap di Ecolodge, kamu bakalan ngerasa kunjunganmu lebih bermakna haha.

Orangutan Bukit Lawang

Nah ada 10 alasan kenapa kamu harus ke Bukit Lawang, tentunya masih ada banyak alasan lainnya. Saya berharap setiap orang punya kesempatan untuk melihat Orangutan langsung di habitatnya. Binatang ini tidak banyak lagi, hanya ada di Malaysia dan Indonesia. Jumlahnya pun sungguh sangat mengkhawatirkan. Jadi, rencanakan perjalananmu berikutnya ke Bukit Lawang, ya 🙂

Orangutan Bukit Lawang

See you there…….

 

27 comments

  1. kereenn resto bambunya ya …sekali2 kalau kebukit lawang boleh juga ke resto bambunya..jadi pengen ke bukit lawang lagi,…:)

  2. Mba Non,, jadi kalau pengen ketemu OU nya harus ikut jungle trekking itu ya? Kan feeding station udah ditiadakan

Leave a Reply to nyonyasepatu Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s