Mie instant?

Siapa yang tidak tahu ya kalau di Indonesia. Saking enaknya sampai-sampai banyak ibu-ibu yang mesti sembunyi-sembunyi makan mie ini karena takut anaknya tahu haha.

Saya sendiri kenal mie instant tentunya sejak masih SD. Kata ibuku, jadi dulu ada temennya selalu nyetok mie instant di rumah. Trus sudah pasti ibu saya mikirnya “wah ide cemerlang nih”, jadilah sampai saya kuliah mie instant selalu ada di rumah. Apapun musimnya mie instant gampang banget ditemukan di keranjang rotan diatas kulkas huhaha. Sekarang kata ibu, dia nyesel banget mikir  betapa dulu ide beliau cemerlang banget 🙂

Saya sendiri bukan orang yang rewel soal mie instant ini. Apapun bentuknya selama itu mie rebus biasanya saya suka,  walaupun orang yang paling saya akui kepintarannya masak mie instant adalah tukang masak di Kiss FM, Mba Yuli (pantry girl) di SCB Surabaya dulu dan tentu saja abang-abang di Warkop Harapan Medan (sampai dibilang kalau mereka masak pake ganja saking enaknya).

Kalau selama ini saya pikir Mie Instant hanyalah makanan iseng-iseng nagih, padahal (MI) ini sudahlah sedemikian populer. Chef terkenal yang juga sudah mengantongi Michellin star, David Chang yang juga pemilik Momofuku Noodle Bar ternyata suka sekali MI. Saking sukanya sampai dia membuat Momofuku Bar. Sementara kalau di Medan, puluhan warkop yang menyajikan Indomie goreng, rebus, juga gak kalah enaknya haha. Bisa diadu lah *kayaknya*.

Tahun 2014 konsumsi mie instant di dunia 102,7 milyar. Sementara di Indonesia pada tahun 2016 13,2 milliar. Gila haha. Nah loh, kita kasih berapa bungkus tuh.

Saya sendiri memutuskan hubungan dan mie instan sejak 2012 lalu. Terkadang masih ada sih, nostalia 2-3 bungkus per tahun. Itupun sudah bukan mie instan seperti yang dulu saya suka. Kalau dengan brand itu beneran putus hubungan haha. Terkadang pengen sih makan lagi tapi ternyata rasanya sudah tidak seenak ketika saya masih menjadi anak kos hauha.

Nah, kalau kamu masih demen gak?

Punya resep khusus masak mie instan?