Kali ini saya mau cerita-cerita tentang satu keluarga yang saya temui di Ella – Sri Lanka. Tepatnya di Nine Arch Bridge yang sudah ditulis di sini.

Setelah melihat kereta api jam 09.10 pagi, Matt mulai kelaparan dan kepengen pipis sementara kiri kanan kalau gak kebun teh yah, kebun warga. Ada pisang, tomat, atau hanya semak belukar. Bingung dong, mau pipis di mana. Jadi kita naik ke atas bukit karena sebelumnya sempet tahu ada warung kecil.

Warung kecil yang bernama Ansaka Cafe ini dimiliki oleh satu keluarga. Saya lihat ada bapak dan 2 anak di warungnya. Anaknya yang menggunakan kaos biru (foto di atas) langsung menyapa kami ramah. Kebetulan kami jugalah tamu pertamanya. Kita langsung pesan kopi, air, sparkling water, juice dan sandwich tipis khas warung ini haha. Kalau mau liat bisa cek video di Instagram saya karena kebetulan gak ada fotonya hehe.

Di warung ini walau sederhana ada toilet yang cukup bersih dan berbayar 50 Rupee. Lalu tersedia makanan dan minuman sederhana juga, jadi gak bisa pesen macem-macem, sih.

Kebetulan kita berdua lumayan lama duduk di sini karena memang pemandangannya bagus banget. Persis ke Nine Arch Bridge.

Makanya pas kita duduk-duduk di sini nunggu kereta berikutnya, ada banyak turis yang naik untuk pipis, beli minuman, foto-foto bahkan ada banyak juga yang gak turun ke jembatan dan hanya foto-foto dari sini. Sebenarnya pemilik warung meminta tamu-tamu yang foto untuk memberikan donasi ala kadarnya karena mereka kan bersih-bersih tempat juga dan membuat beberapa kursi-kursi sederhana untuk melihat pemandangan jembatan.

Paling lucu mereka tulisan untuk ngasih tau gak boleh Drone dengan alasan bisa mengganggu lebah. Ini manis banget gak sih, alasannya. Dan yang konyolnya juga ada banyak sekali turis yang gak perduli dengan aturan itu. Btw, drone dilarang digunakan di Sri Lanka. Jadi kalau mau pakai drone harus ada ijin yang kita urus di Colombo.

Ok, trus kenapa saya terkesan banget sama keluarga ini? jadi pas kita nunggu, si bapak pemilik warung manggil trus ngomong “kamu mau sandwich?” saya bilang gak mau karena udah makan punya Matt dan gak suka tapi dia berkeras ngasih dan ngomong “No money…no money…just for you” jadi akhirnya saya ambil deh haha. Trus gak lama mereka goreng ikan dong. Ikannya dari lagoon yang dilumuri bumbu kari trus digoreng.

Pas dia goreng, Matt udah ngomong “itu ikan kayaknya enak banget tapi dia kayaknya gak jual karena untuk makan mereka aja” trus lagi-lagi bapak dan anak manggil saya dan ngomong “For you madam…..for you madam. No money…no money” huhaha. Karena dipaksa-paksa akhirnya saya ambil ikannya dan makan. Astaga ini enak parah!

Tau gak, selama saya traveling sebenarnya ada sih kita beberapa kali dikasih makanan gratis atau minuman bahkan ditawarin nginep di rumah tapi entah kenapa yang kali ini saya koq ngerasa mereka tulus bukan main, ya. Kayak yang seneng aja kita di sana. Aduh….kita berdua terharuuuu.

Selama di Sri Lanka pun, saya hampir gak punya pengalaman jelek. Kita selalu ketemu orang-orang yang menyenangkan dan baik hati. Minimal senyum lebar dari telinga ke telinga. Di beberapa tempat terutama yang daerah wisata kayak Galle atau Colombo emang agak lebih keras sih, tapi tetep aja menurut saya mereka baik haha.

Jadi, kalau kamu pergi ke Sri Lanka terutama Ella, jangan lupa untuk singgah ke Ansaka Cafe karena yah, mereka emang sebaik itu 🙂