
Apa rasanya pergi ke tempat yang cantik tetapi penuh dengan sampah? SEDIH!
Ini yang saya rasakan ketika mengunjungi air terjun Sipiso-Piso. Ini kunjungan saya yang entah keberapa kalinya ke tempat ini, tetapi hanya satu kali turun kebawah untuk melihat air jatuh hehe.
Air Terjun Sipiso piso adalah sebuah air terjun yang berada di Dusun Hutabaringin, Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Air Terjun Sipiso piso memiliki ketinggian hingga 120 meter[1] dan mengucur deras membentuk garis vertikal sempurna. Sehingga Air Terjun Sipiso piso masuk dalam air terjun tipe Plunge. Air Terjun Sipiso piso berada di bibir kaldera raksasa Danau Toba serta terbentuk pada aliran Sungai Pajanabolon yang merupakan salah satu sungai menyuplai air ke Danau Toba. Air Terjun Sipiso piso berada di ketinggian sekitar 1.300 meter diatas permukaan air laut. Nama Sipiso piso diambil dari nama sebuah Gunung yang berada tepat di timur laut Air Terjun Sipiso piso. Gunung yang juga disebut Dolok Sipiso piso ini memiliki ketinngian sekitar 1.860 meter diatas permukaan air laut. (wikipedia)
Air terjun Sipiso-piso yang juga berarti pisau ini memang terlihat seperti pisau. Jatuh tajam kebumi dan membentuk kolam kecil didasarnya. Jika siang hari terik mengunjungi tempat ini maka akan terlihat efek pelangi.
Nonton juga vlog saya ya
Untuk mencapai tempat ini dari kota Medan, bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi sekitar 3 jam. Sepanjang jalan sebenarnya kita akan dimanjakan dengan pemandangan kebun-kebun penduduk, gunung, bukit dan tentu saja ladang bunga. Sayangnya sampah juga dimana-mana termasuk di halaman parkir Sipiso-piso. Sayang banget.
Karena banyaknya sampah juga, maka akan tercium bau sedikit busuk. Sedih sih, kayaknya susah banget mengubah kebiasaan jelek yang satu ini. Padahal air terjun Sipiso-Piso adalah salah satu tempat tujuan wisata di Sumatera Utara yang cukup terkenal sejak dulu. Makanya sayang banget kalau akhirnya malah dimana-mana keliatan sampah plus coretan-coretan di dinding.
Jika ingin berkunjung ke Air Terjun Sipiso-Piso sebaiknya luangkan waktu untuk melihat sampai kebawah dan akan membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk sekali jalan. Tergantung kekuatan kita sih ya hehe.
Oya, saran saya jika ingin makan sebaiknya setelah dari air terjun, langsung turun ke desa Tongging, sekitar 20an menit berkendara untuk makan ikan tawar yang langsung diambil dari Danau Toba plus sambal tuk tuk 🙂













Setelah puas berkeliling atau turun kebawah melihat air terjun dan mungkin juga berenang, jangan lupa untuk melihat pemandangan sekitarnya. Dari pondok kecil itu kita bisa melihat Danau Toba dan desa Tongging. Cantik sekali 🙂








Menurut kamu, kira-kira apa ya, yang harus dilakukan supaya tempat-tempat wisata atau semua tempat di Indonesia ini bisa kurang dari sampah? sungguh gemes banget liat sampah menumpuk di tempat wisata.
Bagus bgt ya mbak non,sayang klo banyak sampah tp memang disini org”nya masih blm punya kesadaran sendiri untuk menjaga kebersihan apalagi kebersihan ditempat umum,lah kebersihan didekat rmhnya aja kdg suka males,hehehehe…. Aku blm pernah ke sumatera utara tapinya..oh yea vlog nya keren suara mbak noni kaya presenter yg ada di tv loh 👍😍
Sampah ini mestinya jadi masalah yang mesti dipikirin sama semua orang di Indonesia ya. Sayang banget kita ngerusak alam sendiri dengan sampah2 ini.
Haha makasih 🙂
bagus pemandangan alamnya, sayang klo banyak sampah berserakan ditambahin dengan coret-coretan yang ganggu keiindahanya, btw suaranya alus banget mbak cocok bgt deh suaranya buat ngevlog 🙂
Sepertinya dimana2 sampah ya kalau di Indonesia. Gak pandang bulu 😦 sedih jadinya.
Makasih yaa Kun
Air terjun yang sudah terkenal. Saya waktu sd saja sudah diajarkan akan adanya air terjun ini.
Sediakan tempat sampah oleh pengelolanya. Buat papan pengumuman dilarang buang sampah sembarangan dan petugas harus tegas. Eh, ada pengelolanya gak? Minimal ada petugas di tempat retribusi.
Iya emang dari dulu udah terkenal makanya sedih banget bukannya dirawat dengan baik 😦 skr retribusinya emang murah banget, lebih bagus dibuat lebih mahal tapi dirawat yang bener juga.
Pemandangannya cantik banget mbak noni 🙂
Yang pasti sih dibanyakin tempat sampahnya, tapi kesadaran masing-masing pengunjung juga sih. Nggak di air terjun, gunung, pantai, kayaknya masalah utama selalu berhubungan sama sampah *dini pagi-pagi sotoy amat yak*
Iya kayaknya mau ada tong sampah pun orang2 suka gak perduli ya. Mestinya emang didenda aja lah kalau buang sampah sembarangan
Biarin saja kotor, nanti kalau sudah tak ada wisatawan yang mau datang ke sana karena sampah dan bau busuknya, baru semua orang sadar dan punya pikiran untuk sedikit membersihkan lokasinya (ini komentar kayaknya kejam banget, hehe). Tapi betulan lho. Soalnya masalah sampah ini sudah sistemik dan pola pikir dasar banget karena kebanyakan orang cuma mau enak doang, mau makan minum tapi tak mau buang sampah. Nanti kalau sudah merasa tidak enak karena sampah itu kan baru deh semua orang sadar dan tergerak akan kebersihan.
Yang penting, kita sudah punya kesadaran buat buang sampah pada tempatnya. Kita tak bisa mengubah perilaku orang kalau orang itu sendiri tidak punya kesadaran untuk mengubah perilakunya. Bahkan jika disediakan tempat sampah di setiap langkah pun, kalau orangnya masih suka buang sampah sembarangan, ya sembaranganlah tempat sampahnya.
Sebenarnya kalau aku perhatikan turis yang datang itu kebanyakan domestik aja sih, yang mancanegara kebanyakan udah nyerah deh. Saking joroknya jadi gak menarik sama sekali. Kebanyakan muda mudi atau keluarga aja. Sayang banget karena ini tempatnya istimewa sekali.
Hahaha kenapa ya orang kita itu kayak gitu? gak perduli sama sekali
Mungkin karena kurang merasa memiliki sih Mbak kalau kata saya.
Iya ya, kayak ngerasa yah ini emang sudah ada dan emang udah kayak gini, ngapain dijaga. Brengsek banget
Yah, begitulah kenyataannya. Padahal kalau semua pengunjung ada peduli sedikit saja, saya yakin dampaknya positif pasti besar banget.
Bener Gara, sampah ini sebenarnya gak sulit koq asal kita mau aja dan nantinya dipikirkan sampah yang terkumpul harus digimanain. Kayak di kota tempat ortunya suami tinggal, sampah dibikin kayak bukit2 gitu, dibakar dibawah tanah dan diatasnya ditanam pohon/rumput lalu dijadikan taman dan kolam. Setiap hari dipakai masyarakat untuk olahraga, main, sampai wedding
Dan banyak “pantai” danau toba juga bertebaran sampah y mbak 😕
bener Pit, di Perapat lebih menyedihkan
Mba Non, aku juga keganggu banget sama masalah sampah nih. Nggak cuma di tempat wisata, tapi juga di sekitar kita. Gimana ya biar sampah nggak lagi jadi ‘gangguan’ tapi bisa bermanfaat buat semua. Soalnya nih, kalo misal dari rumah tangga, udah kita pilah dan pilih, tapi nanti pas di tempat sampah besar ternyata dicampur aduk jadi satu kan percuma juga ya mbak. Makin hari makin gemes ini. Sempet denger ada bank sampah, tapi di sekitarku kayaknya nggak ada deh. Beberapa saat yang lalu juga ada yang komen di blog ku masalah sampah di tempat wisata, aduuh jadi ikut sedih dan miris.
Iya, kebayang ya di Jepang sampah aja sampe dibedain 12 jenis. Disini udah gampang dijadiin satu aja masih males buang sampah yang bener ditempatnya. Gemes bangetlah.
Terakhir kali ke Piso-piso, saya kecewa dengan kondisi di dasar tempat terjunnya. Sangat tidak terawat dan dipenuhi warung-warung yang menambah kumuh areanya. Apa masih begitu? Mungkin pengelolanya perlu studi banding ke tempat wisata di area Jogjakarta. Saya pernah ke Gua Pindul yang pengelolaannya dilakukan oleh warga sekitar. Efeknya warga sekitar peduli dengan experience tempat wisatanya karena tempat wisata tersebut jadi sumber pendapatan mereka. Hal yang sama saya alami di wisata Volcano Tour Kaliurang dan Gerojogan Sewu. Sepertinya warga di daerah tersebut sudah sadar bahwa areanya adalah area wisata maka mereka sadar untuk menjaga lingkungannya.
Sayangnya hal ini yang masih belum ada di tempat-tempat wisata di luar pulau Jawa, selain Bali dan Lombok 😁
Aku gak turun kemaren, pernah turun udah lamaaaa banget. Kayaknya tahun 2002 gitu. Kayaknya iya sih, masih kumuh palingan secara gak dirawat gitu 😦
Iya aku setuju kalau bisa kayak yang di Gua Pindul itu. Gpp banget tiket masuk lebih mahal asal semuanya lebih dirawat dan bersih ya. Orang yang datang pun lebih happy. Kayak ini ada tempat untuk piknik, ehh abis piknik sampahnya dibuang gitu aja. Lah yang mau buangin sapaaa????
parah ya selalu ketemu sampah dan grafiti di obyek wisata….
kasih tempat sampah yang banyak, dan himbauan saja nggak cukup kayaknya
Kak, himbauan yang pake makian dan doa2 supaya masuk neraka aja gak digubris. emang perlu di reset ulang orangnya
Bagus banget pemandangan nya ya…
Bagus Man, pokoknya kalau gak liat sampah seneng deh
Kalo menurut saya sih mending pasang retribusi yg agak mahal aja.. biar org mau kesana jg mikir2 kalo mau buang sampah sembarangan.. trus retribusinya jg kan bisa naikin kesejahteraan tukang sampahnya..
iya setuju, mendingan kayak gitu sih daripada murah tapi gak terawat
keren ya…
pantesan kok terkenal banget… 😀
hahhaa iyaa ini tempat wisata jadul
Kemarin mau mampir kesini pas ke Medan gak jadi. Duh tinggi banget ya ternyata
salah satu yang tertinggi 🙂
Aku malah blm pernah samsek kemari..swedihh udah kotor gtu
Nunggu udah bersih aja haha
Permasalahan khas Indonesia bgt ya Non. Tempat kece tapi banyak sampah 😣, mana sampe bau busuk pula 😣.
Menurutku mesti revolusi orangnya deh Non. Mau sebanyak apa pun tempat sampah kalo hobi orangnya buang sampah sembarangan ya tetep ga jalan 😂
Iya, kayak masalah klasik kita lah ya. Orang banyak, sampah banyak dan gak mau perduli. Susah deh. Aku setuju mesti di revolusi orangnya Zi
Turun nya asik2 aja. Pas naik, klenger kak 😀
bnagettttt, tingi banget
Bagusnyaaa. Mmm, menurutku pemda nya yang harus tegas dan ketat nangani masalah sampah. Sungai2 di Jakarta selama dipegang incumbent, bersih lohh.
Kita perlu orang kayak beliau disetiap tempat kayaknya hehehe
Masya Allah keren banget!
Menurutku masalah sampah ini harus di masukkan dalam kurikulum sekolah sedari dini mba Noni. Jadi sifanya pemahaman, bukan sekedar larangan “jangan buang sampah sembarangan” terus diancam dgn denda, hukuman, dll
keren sayangnya gak dirawat seperti kebanyakan tempat disini ya 😦 sedih.
Aku setuju sih harus masuk kedalam kurikulum sekolah secara anak kecil aja udah buang sampah sembarangan karena ortunya gak perduli
Kesadaran sumber daya manusianya nih yang harus bener bener diberi penyuluhan. Tapi jaman uda hebat gini masa harus dicekokin dengan penyuluhan terus yak. Segitu mudahnya buang sampang ke tempat sampah. Suami aku ampe terwow liat air terjun ini dolo. Secara Swedia ga ada air terjun setinggi ini, yang cuma 3 meter aja uda hebat bgt buat mereka
nah itu dia, sayang banget kan kalau jadi rusak. Ehh udah rusak sih ini. Penyuluhan penting dan harusnya pemerintah mendukung juga
Haduuhhh alamnya bagus bangeeett
iya Nad
Menurutku perlu meningkatkan sdm nya non 😇 sumber daya manusianya kudu di tingkatkan dg cara di didik di beri penyuluhan bagaimana cara bebersih dari sampah. 30th yg lalu kampungku kumuh penuh sampah tp skrg udah bersih krn sering ada penyuluhan gitu dari pihak rt dan puskesmas bekerjasama hingga akhirnya manusianya sadar dan mengerti betapa pentingnya kebersihan.dan dari penyuluhan serta praktek bebersih kampung seminggu sekali penduduknya tau cara bebersih dr sampah gitu non menururku 😇
iya SDM perlu diperbaiki nih, di reset ulang hehe
Cantik banget tempatnya.. Tapi sampah memang selalu jadi masalah di tempat wisata di Indonesia. Mungkin mereka menganggap orang lain aja buang sembarangan, ya udah ga papa berarti. Harus disediain papan dilarang buang sampah, ada tempat sampah dan ada petugas yang jaga.
harus didenda dan ada cctv
haisss… klasih yah, sipiso2 sampah, danau toba mulai penuh tambak ikan dan sampah 😦
iya, dulu ada enceng gondok juga
Woooow difoto dari atas bagus bangeeeet, berasa bukan indonesia hahaha. Tapi sedih ya kalau ternyata di sekitarnya banyak sampah bahkan sampe mengeluarkan bau 😥 itu antara gak ada petugas dan juga diri kitanya yang masih cuek2 aja ><
Kayak diluar ya apalagi kalau langitnya biru, sangar deh pemandangannya.
sayangnya yah gitu, pengunjung gak pedulian sih
ternyata di Indonesia ada air terjun yang sangar begini yaaahh, Ajib sekali
ada dan sayang kotor
Air terjunnya kece banget,,,
Nggak nyangka juga kalo ternyata di lokasi banyak sampah, berhubung belum pernah ke sana dan liat di sosmed keliatan yg diekspos yg bagus2 aja.
Wow…keren! Salam kenal ya…ketemu blog ini dari hasil searching tempat wisata medan, berhubung kami ingin liburan ke sana bulan Juli nanti dan ini untuk pertama kalinya kesana. Saya sempat juga baca liburan ke Bukit Lawang, Taman Simalem Resort and Toba Lake. Jadi punya gambaran…karena asli blank deh kalo mau kesana apalagi bawa suami yang bukan orang Indo dan anak umur 11 tahun, rada bingung dan panik juga. Tempat2 apa yang enak dikunjungi buat keluarga, transportasinya en akomodasinya. Thanks ya udah share….keberatan nggak kalo saya tanya info2 lain yang kira2 perlu buat liburan kesana? 😉
Hi boleh koq tanya2 😄. Cuman kalau mau ke Sumatra Utara sementara hindari daerah Berastagi karena lg bny gempa