Catatan perjalanan DIeng
Need a Break ?? come and Find another paradise in Jogyakarta and DIeng Plateu
Day one
Kereta api Turangga jam 18.00 sore datang tepat waktu, gerbong 3 . perjalanan sedikit lebih santai, saya punya itinerary juga tidak full . rencananya besok tgl 26 Hiendra ngajak saya untuk ke prambanan , dia bilang mau motret melasti. Setelah saya pikir-pikir di kereta bukankah tgl 26 sdh nyepi means melasti terakhir tgl 25. setelah browsing rasanya hiendra dapat info yang salah. Setelah itu dia infokan ada acara tawur agung, tetapi lagi-lagi salah info. Yasud saya putuskan utk bersantai-santai saja dan langsung kabur ke dieng jika emang tidak ada acara bagus di yogya.
Jam 23.00 kereta berhenti di yogya, hujan deras menguyur kota ini. Kebetulan hotel yang kami book berada di jl. Prawirotaman, lumayan jauh dari stasiun tugu. Nama hotelnya hotel metro, hotel kecil yang saya temukan di yogyes.com. room ratenya juga lumayan murah hanya Rp 100.000 . tidak ada aktivitas lain yang bisa dilakukan kecuali tertidur Karena hujan dan rencana saya untuk minum-minum di VIA-VIA Café gagal !.
Day two
Bangun pagi seperti biasa, mengintip ke langit yang lumayan mendung L. Hari ini tidak punya rencana apapun, kecuali baca-baca brosur di lobby hostel, dan memutuskan untuk ke dieng siang nanti. Sempat minum jamu, gossip-gossip lalu ngecengin 3 bule di taman lalu jam 11 beres-beres menuju jalan diponegoro untuk mencari travel ke arah wonosobo.
Info yang saya dapat travel yang selalu dipergunakan ke wonosobo adalah RAHAYU . tarifnya hanya Rp 40.000 saja no AC. Cuaca panas tp saya punya kipas J. Ada beberapa kali keberangkatan ke wonosobo yaitu jam 10,12,02 dan 04 sore J. Saya pilih yang jam 12 siang dgn asumsi saya bisa langsung ke dieng tanpa harus melewatkan satu malam di wonosobo. Berkali-kali juga menghubungi bapak yanto pemilik penginapan tempat saya menumpang nantinya.
Sepanjang jalan menuju wonosobo hujan deras , menyebalkan karena mobil ini menjadi tambah lembab dan bocor !!.
Jam 04.00 saya sampai juga di wonosobo, minta ke supir untuk dianter ke pasar induk , nanti dari pasar induk kita naik bis yang ke dieng. Ada banyak sekali bis ke dieng, jadi gak usah khawatir, jam keberangkatan terakhir biasanya pukul 05.00 sore. Di dalam bus ketemu NIELS, bule kanada yang akan ke dieng juga. Sayang tampangnya lebih banyak ketutupan keril dan gitar .

Sebenarnya sih kalo dgn mobil pribadi dari wonosobo ke dieng cukup ditempuh dalam waktu 30 menit tapi karena kita naik bis yang kelebihan penumpang ini, 1 jam saya baru nyampe di pertigaan dieng. Begitu turun langsung dijemput pak yanto. Ada beberapa penginapan murah { catat tidak ada hotel bagus disini, kalopun ada saya yang gak sanggup bayar hahaha }.
Homestay pak yanto namanya pondok lestari. Tempatnya sih yahhh bersih tapi gak nyaman-nyaman banget, malahan terlalu mahal . Rp 150.000 cuman dapet air hangat doang . apa-apa mesti beli. Jadi mahal ya bowwwww……..RP 100.000 aja di yogya dapet handuk, sabun dan breakfast !. nah begini ya, karena pendapatan perkapita penduduk dieng termasuk tinggi {rata-rata mereka memiliki kebun kentang } jadi soal harga kita susah untuk nawar-nawar. Ada sih kamar yang harganya Rp 75.000 atau Rp 100.000 tapi isinya cowok semua dan kamar mandi di luar, daripada tiap keluar saya diliatin mending saya bayar lebih mahal aja ya .
Setelah beres-beres , mandi , ngobrol bentar sama pak yanto dan istrinya { sumpah saya pengen pindah aja sebenarnya tapi gak enakkkkkkkk hati hahaha }, trus iseng nanya gimana caranya untuk melihat sunrise, kawah sikijang , candi-candi dsb. Si bapak langsung tancap gas aja jelasin pake peta, then pesan mobil , padahal saya belon deal !. duhhhhh repotnya.
Setelah magrib, cari makan diluar . ada satu warung makan namanya warung bu yati, paling rame dan tempatnya juga rada nyaman, at least gak dingin. Suhu di dieng saat itu sekitar 13 derajat celcius. Ada ribuan bintang di langit, semangkin malam semangkin berdesakan mereka memamerkan cahayanya. Saya pesan indomie rebus plus jamur, rasanya lumayan, cabenya menggigit lidah saya cukup keras hihi, dan wedang jahenya sedikit lebih manis daripada yang biasanya saya minum. So far enak koq . Di warung ini sebenarnya kebanyakan orang makan prasmanan dan harganya juga bisa lebih murah.

Setelah makan, iseng lagi jalan-jalan. Btw…saya emang suka maruk kalo liat bintang, jadi biar dingin biasanya tetap aja pengen keluar . ketemu satu penginapan namanya penginapan bu Jono. Tadinya sih cuman mau liat kamar tapi begitu liat ada tourism information, iseng lagi tanya2 paket tour . mrk punya paket tour dgn motor or trekking 7 KM . tadinya sih mau tour dgn motor Rp 75.000 bareng Niels, vivi, mba nani dan mba Mimi tetapi karena satu dan lain hal , jadilah saya pilih trekking 7 km. doakan yaaa!!.
Day three
Bangun pagi jam 3 { on no……!! }. Kepagian ya bow, ini jamnya orang tahajud, saya udah keluar rumah, dingin tapi tidak sedingin tadi malam. Lalu mulai trekking, nama guidenya mas Dwi, yang langsung bilang saya “ CITY GIRL “. Jujur aja, selama perjalanan sambil melihat bintang dan menemukan 1 bintang jatuh saya was-was, gimaan kalo pengsan, gimana kalo gak kuat sementara semua temen trekking saya bule. Dan akhirnya setelah hampir 4 KM di bukit pertama saya keliyengan hahahaha. Trik…supaya dipanggil sepeda motor huhahaha.
Begitu nyampe di sikunir utk melihat sunrise kita mesti trekking lagi { euwwwwwww} sekitar 30 menit { buat saya }, tertatih-tatih dan berhenti jutaan kali, sambil diiming-imingin langit memerah di sebelah timur, tibalah kami di puncak sikunir, karena cuaca cerah hari itu saya bisa melihat gunung 4 gunung sekaligus. Bagus sekali !!. ray of light dari mentari yang muncul malu-malu juga luar biasa cantiknya. Hampir mirip logo adidas. Langit bersih tanpa awan, hanya ada beberapa orang di puncak sikunir J. Mas dwi dan mas Didik langsung menyediakan kopi dan teh, sebagian dari kita juga mengeluarkan biscuit dan kue-kue kecil tetapi semua orang lebih sibuk mengabadikan moment2 tsb dgn kamera or berfoto narsis dari segala penjuru .

Setelah sikunir , perjalanna di lanjutkan ke kawah sikidang, karena saya mengundurkan diri dari group trekking, dan memutuskan meneruskan dgn motor, bergabunglah saya dengan group se
peda motor yang terdiri dari vivi, fany, mba mimi, mba nani dan niels. Perjalanan jauhhhh lebih santai, ketemu anak-anak berpipi merah yang akan berangkat sekolah, petani kentang, kabel listrik yang menggangu pemandagnan, pipa-pipa besar milik pertamina yang menyalurkan panas bumi, dan wangi pupuk yang menyerbu hidung saya . sebelumnya sewaktu turun dari sikunir kita akan disambut oleh telaga kecebong yang mirip dengan bentuk cebong atau anak kodok .
Kawah sikidang di bulan januari kemaren sempat meletus dan ditutup beberapa hari. Nama sikidang diambil karena kawah ini selalu berpindah-pindah tempat. Begitu memasuki kawah sikidang wangi belerang memenuhi udara. Pekat ditambah asap putih dari kawah yang menggelegak. Menurut mas didi ada 3 orang meninggal bunuh diri disini. 2 orang wanita karena putus cinta dan satu orang lelaki yang mati karena korupsi.
So far tidak bagitu menarik, hanya kawah menggelegak. Kalo bawa telur or kentang dimasak dikawah bisa loh, tapi siapa yang mau makan ?????.

Dari kawah sikidang , singgah di candi Bima. Candi kecil yang masih tetap dipergunakan untuk berdoa. Oya di candi ini ada ritual yang masih dipercayai oleh orang-orang di dieng. Mengitarinya 7 kali lalu masuk ke dalam candi dan ucapkan doamu, Insya Allah terkabul J. Kami melakukannya termasuk Niels yang entah kenapa tetap aja ikut2an.
Setelah kawah sikidang, kita menuju telaga warna or colour lake, tiket masuk Rp 5000. telaganya sih biasa aja. Warnanya hijau dan putih dengan 2 batang pohon yang rubuh. Menurut saya tidak terlalu istimewa tapi tunggu……….liat setelah saya melakukan trekking 30 menit lagi dan melihat si telaga dari atas.
Yah…..kita mesti trekking lagi 30 menit. Saya, vivi dan mba nani termasuk orang yang harus berhenti jutaan kali utk sampai diatas. ,mungkin karena pantat kita ber3 besar kali yeeeee hihihi. Cuman perjuangannya tidak sia-sia dari atas telaga warna bagusssss sekali, warna hijau, putih dan mentari yang membuat air telaga berpendar-pendar bersatu dengan pepohonan disekitarnya. Bagus, sepi dan tenang !!.

Dari telaga warna, selesailah seluruh tour , saya melanjutkan ke kompleks candi arjuna yang berjumlah 5 buah. Cukup berjlaan kaki saja karena tidak begitu jauh dari hotel plus jalanannya juga flat. Setelah memotret candi, anak2 sekolah yang tiba-tiba berlarian kea rah candi setelah kita mengeluarkan kamera, lalu seorang kakek tua ompong yang minta dikirimin fotonya, seluruh perjalanan selesai sudah.

Fyi…ada 2 dieng. Yang saya ceritakan diatas adalah dieng 1 , dieng 2 terdiri dari kawah candradimuka dan beberapa tempat wisata lainnya, tetapi karena saya tidak begitu tertarik terutama setelah melihat foto vivi, saya putuskan untuk langsung turun ke yogya.
Dari dieng ke wonosobo naik bis Rp 8.000 { kalo berani kasih Rp 5000 tp pake berantem dikit hahaha } . kemaren karena mau langusng ke yogya, kita minta dianterin ke travel jadi nambah lagi deh, berlima Rp 20.000. kali ini saya naik rama travel Rp 40.000 non ac tapi gak pake bocor J. Karena kita ber5 dan tidak ada lagi yang naik, trus kongkalikong dgn si bapak supir dan kita tambahin Rp 100.000 , nanti singgah di Borobudur karena vivi mau motret sunset { walo dalam hati bingung, emang bisaaaaaaaaaa ??. setahu saya harus bayar or nginep di Manohara dan ambil paket disana }.
Di wonosobo makan siang di mie ongklok pak muhadi yang terkenal itu. Adanya di jalan ahmad yani., satu porsi Rp 3000 { masih adaaaaaa ya mie seharga ini hihi } dan sate 10 tusuk Rp 9.000. rasanya sih emmmmm saya gak suka soalnya kuahnya berlendir, maksutnya kental-kental gitu tapi kalo orang2 bilang sih enak L. Satenya lumayan.

Di perjalanna sempat berhenti foto2 di perkebunan teh TAMBI. Kalo pernah baca kompas, perkebunan teh tambi ini pernah dibahas habis, trekking di kawasan perkebunan, menginap disini dan minum teh hitam yang enak banget !!.
Jam 4 sore nyampe di Borobudur, cuaca jelek, mendung menggayuti langit . hitam pekat, berdoa berkali-kali juga gak dikabulin. Pengen dihapus mendung juga gak kuasa. Jadi tetap aja ke Borobudur, terobati karena ada upacara tapi gak meriah dan rame, cuman begitu doang, sunset juga ga keluar. Saya, fanny dan mba nani nunggu di parkiran. Vivi dan mba mimi tetap bergrilya mencari sunset dan berakhir dgn di usir satpam hahaha.
Dari Borobudur langsung ke jogya. Niatnya nginep di daerah sostrowijayan, belon tau mau cari hotel apa. Sampai disana udah jam 7 malam. Keliling2 akhirnya nginep di wisma gembira dan hotel rama karena kamar kebanyakan full L.
Jam 8 keluar dan makan di daerah bringaharjo. Kata fany saya dikecengin lesbian cantik J. Dari sini masih keliling-keliling, beli jagunglah, makan inilah, itulah…..gilaa full perut ini tapi gak kelaur-keluar. Masukkkkk mellulu. Masalah semua orang kecuali vivi.
Ok….berkali-kali saya ke jogya gak pernah sekalipun saya ke alun-alun kidul or ALKID buat nyobain pohon beringin kembar. Akhirnya kesampaian 3 kali nyoba semuanya melenceng. Parah ahhhhh !!. ketemu Noeh letto tapi gak mau foto, gak artis minded hihi.
Jam 11 pulang ke hotel dan siap-siap tidur, besok gak ada acara kecuali ketemu hiendra dan rio plus makan pagi di bringaharjo J.
Pamit dulu yaaaa……..mau tidur…..nite2 everyone .
Day four
Bangun siang dgn hidung tersumbat { ac-nya bermasalah deh kayaknya } dan perut yang gak enak sama sekali. Jam 10 makan di pasar bringaharjo, jajan pecal , rasanya saya makan pecal di tempat ibu yang sama seperti 2 tahun yang lalu. Matahari bersinar terang, langit biru dan keringat tidak bisa berhenti mengucur. Panas minta ampun !!. dari makan pecal ke mirota buat ngandem dan janjian ketemu rio n hiendra. Jam 10.30 baru ketemu mereka. Rio lucu, wajahnya seperti komik, rambutnya berantakan setengah mampus, jadi gatel pengen gunting hihi, hiendra beda dgn di foto. Lalu sambil jalan kaki ke restoran bale raos !!. jalan kaki yang panas minta ampun. Sumpah pengen naik becak !!!!!.
Bale raos ini restoran milik keluarga kerajaan. Minuman dan makanannya kebanyakan kesukaan RAJA jogya. Mudah2an aja bisa jadi raja. Saya pesan beer jawa non alcohol yang enakkkkkkkkkkk banget !!. harganya lumayan, tidak terlalu mahal dan tidak murah juga tapi suasananya seru, lebih baik datang malam hari aja ya .
Dari bale raos balik ke hotel dan check out, hari ini pindah ke rumah mertua di tentara palagan pelajar.
Sore jam 4 hujan lebat banget, pake angin segala. Bikin seram deh !.hujan sampai malam padahal kita janjian mau minum kopi jos di tugu. Jam 7 keluar hotel cari makan di jl. KH AHMAD DAHLAN, makan di oseng-oseng mercon ibu NARTI depan SMA Muhammaddiyah. Disini juga murah koq J dan enak plussss pedas !!.
Dari bu narti ke kopi joss naik becak Rp 15.000 . hujan masih rintik-rintik. Di sepanjang jalan tempat kopi joss banyak anak muda yang sudah lesehan, heran gak berasa hujan sama sekali
ya J. Janjian ketemuan ama hiendra dan rio tapi karena hujan akhirnya gak ketemuan. Cuman minum wedang jahe dan susu yang bikin perut saya bergolak !!.
Eh iya….kopi joss ini adalah kopi kampong alias kopi tubruk yang dicelupin arang. Proses pembuatannya menarik. Kopi dicampur gula, air panas dan dicemplungin arang yang membara, nantinya akan menggelegak. Menarik yaaaa tapi nyeremin hahaha. Saya sih pengen coba tapi mengingat arang itu item plus kotor { kotor gak sihhhhh ?? } jadi gak berani coba. Di kopi joss hanya jual minuman dan nasi kucing { info fany nasi kucingnya gak enak }. Cuman yah gitu tempat ini enak buat nongkrong sampai pagi dgn modal sedikit J.
Dari kopi joss saya langusng pulang ke hotel. Ngantuk setengah mampus !. bahkan untuk mengoleskan cream matapun udah gak sanggup lagi…………..ditinggal dulu ya guys…..zzzzzzzzzzzzzzzzzz
Day five
Oh party is over. Saatnya mengumpulkan botol-botol minuman, menyimpan semua kenangan di storage dan menatap pakaian bekas pesta dgn hati nelangsa hiksss L.
Sampai jam 12 cuman diem-diem aja , mencoba menikmati detik demi detik yang berlalu begitu cepat. Jam 12 ke stasiun, titip tas di loker stasiun Rp 3000 lalu makan siang di ayam goring pak slamet yang enak , ke malioboro cari salah utk tante endang dan balik ke stasiun ketemu hiendra.
Jam 4 sore sancaka membawa saya kembali ke Surabaya. Tidak pake terlambat , semua on time dan yahhhh walaupun semua berakhir tapi saya senang . ada banyak yang baru dilihat , dirasa dan tentu saja pengalaman baru. Turun naik bis umum, kebocoran, keliyengan pagi-pagi, nyobain tempe kemul yang enak di dieng, ketemu anak kecil berambut gimbal dgn pipi memerah hampir membiru, bapak tua tanpa gigi yang berusaha tersenyum lebar ketika saya foto, duduk di restorasi kereta sambil kepanasan dan bertemu dgn orang-orang baru yang menyenangkan.
Jam 10.30 sampai di kamar kos. Beres-beres, shalat then…………dan tertidur………..i’m happy .
Catatan dieng dan yogya
Hotel metro prawirotaman
Jl. Prawirotaman 2 no 71
0274 372364
Lumayan bagus dan sangat homey. Restoran kecilnya menarik dengan kursi-kursi tua plus lantai dari tegel lama yang bagus J. Ada jual paket wisata juga. Lumayanlah .
Wisma gembira
Jl. Sastrowijayan
Pernah nonton sinetron losmen di TVRI duluuuuuuuu banget, nahhhh mirip kayak gitu deh. Sangking kekeluargaannya, saya sampai lupa kasih KTP disini hiihi
Rumah mertua
Jl. Tentara pelajar,
0274 372364
Bagusssssssssss……..tapi jauh. Ini obsesi saya, dari dulu pengen nginep disini gak pernah kesampaian. Dalam kepala bayangnya rumah tua tapi ternyata gak koq, tapi yahh baguslah. Dgn harga yang tdk terlalu mahal. Wajiknya enak banget. Tp disarankan bawa kendaraan sendiri kalo nginep disini. Bisa cek di websitenya www.rumahmertua.com
Hotel DIeng
Pondok wisata lestari
Pertigaan dieng
c/p pak yanto 085228272404 / 0281 3342026
kamarnya sudah lumayan bagus dan bersih, penginapan bersatu dengan rumah pemilik penginapan . orangnya ramah dan sangat kekeluargaan. Rate Rp 75.000 – Rp 150.000.
penginapan bu Jono
c/p pak Didik 085227389949
www.geocitis.hotelbujono.com
jl. Raya km 27 Dieng Plateu
penginapannya agak sedikit suram dan sesak karena bangunan kayu tua berwarna hijau, kalau dingin orang2 penginapan membuat tungku kecil yang diisi bara api , kita bisa menjulurkan kaki seperti Niels yang kedinginan. Room rate Rp 75.000 – Rp 150.000.
mereka punya paket wisata yang lumayan lengkap, jadi tinggal tanya2 aja dan nego J.
Pak Didi dan staffnya very helpful .
Homestay Pancawarna, cp: Daryanto/Hotimah 085878581677
Homestay flamboyant , lupa no telp, tapi persis di depan pondok lestari, lagi renovasi tapi kayaknya bagus deh { cuman ngintip2 doang dari sela2 jendela hihi }.
Rumah makan di Dieng
Cari aja rumah makan bu Yati, enak dan murah. Oya jgn lupa nyobain tempe kemul
{ yummy…..i’m a big fan of this tempe J }. Jamur, manisan caraka dan wedang jahe.
Travel dari yogya ke wonosobo
Rahayu travel
Jl. Diponegoro yogya
Wonosobo – dieng
By bus , bisa ambil bis di pasar induk wonosobo, ada banyak bis salah satunya bukit mulya . tiket Rp 7.000 – Rp 8.000 . kalau pagi dari jam 4 juga udah ada, karena pasar induk , tapi sore-sore hanya sampai jam 05.00 sore aja.
“ I need some peace and quiet , whatever is done from love always occurs beyond good and evil “
{ Nietzsche }
[…] lengkap tentang Dieng bisa di klik di sini dan foto-fotonya bisa dinikmati dibawah […]
[…] cerita lengkap perjalanan kemaren, bisa langsung klik disini […]