memberi dan menerima


“Memberi & Menerima”

Ini adalalah prinsip dasar penciptaan laki-laki dan perempuan. Laki-laki dirancang untuk memberi dan perempuan dirancang untuk menerima. Banyak hubungan gagal karena laki-laki tidak sadar mereka harus menjadi pemberi dan bukan penerima sejauh berkaitan dengan perempuan dan karena perempuan tidak sadar mereka harus menjadi penerima dan bukan pemberi sejauh berkaitan dengan laki-laki.

Berikut ini adalah beberapa prinsip penting untuk diingat sehubungan dengan memberi dan menerima di antara laki-laki dan perempuan:

1. Ketika laki-laki menuntut, perempuan bereaksi; ia tidak berespons.

2. Ketika laki-laki memberi, perempuan berespons.

3. Ketika laki-laki berkomitmen, perempuan tunduk. Bagi seorang perempuan, tidak ada yang lebih berharga dibandingkan seorang laki-laki yang memiliki komitmen. Bagi seorang perempuan, tidak ada yang lebih membuat depresi dibandingkan seorang laki-laki yang tidak mempunyai komitmen. Jika seorang laki-laki menghendaki seorang perempuan yang tunduk, jadilah laki-laki berkomitmen.

4. Ketika laki-laki memaksa, perempuan menolak. Setiap kali seorang laki-laki memaksa seorang perempuan, perempuan itu menolak untuk berespons.

5. Ketika laki-laki berbagi, perempuan peduli. Jika seorang laki-laki bersedia berbagi dengan perempuan di dalam hidupnya, maka perempuan tersebut bersedia peduli kepada laki-laki pasangannya.

6. Ketika laki-laki memimpin, perempuan mengikuti. Ketika seorang laki-laki melaksanakan tanggung jawab yang Allah berikan kepadanya untuk memimpin, seorang perempuan berespons dengan mengikuti kepemimpinannya. Pemimpin tidak berarti bergaya bos, selalu menyuruh orang lain mengerjakan apa yang harus dikerjakan. Pemimpin berarti berjalan di depan, bukan menempatkan orang lain di depan. Pemimpin yang baik memimpin melalui teladan, bukan perintah. Memimpin melalui teladan berarti mengerjakan sendiri hal-hal yang kita harap orang lain kerjakan.

Allah menciptakan segalanya untuk berfungsi menurut prinsip spesifik yang telah ditetapkan sebelumnya. Semua manusia diciptakan untuk hidup menurut prinsip; tanpa prinsip, hidup tidak akan lebih dari eksperimen yang tidak stabil dan tak terduga.

Lebih sering, masalah dalam hubungan berakar terutama pada fakta bahwa laki-laki dan perempuan tidak mengerti kebutuhan satu sama lain. Jadi penting untuk mengerti bagaimana kebutuhan bekerja di dalam kehidupan manusia.

Ada 5 kebutuhan dasar laki-laki dan perempuan yang menyoroti perbedaan antara kedua jenis kelamin. Kebutuhan dasar pertama seorang laki-laki adalah kepuasan seksual. Laki-laki didorong oleh kebutuhan ini. Dorongan ini diberikan oleh Allah dan begitu menonjol pada laki-laki karena ia adalah leluhur dari keluarga manusia; ia membawa benih itu. Itulah sebabnya laki-laki selalu siap untuk seks. Dorongan seks mereka tidak bersiklus.

Kebutuhan nomor satu dari seorang perempuan adalah kasih sayang. Berbeda dengan laki-laki, seoarng perempuan tidak membutuhkan seks. Ia tentu saja dapat menikmati seks apabila dengan suaminya dan disertai banyak kasih sayang. Kasih sayang berarti bahwa laki-laki secara fisik dan verbal mengekspresikan kasihnya, perhatiannya, dan dukungannya, baik dengan aktivitas fisk maupun non fisik: pelukan, ciuman, bunga, kartu ucapan, hadiah, memperlihatkan tindakan kecil sehari-hari yang penuh perhatian, dan seterusnya.

Kebutuhan paling dasar kedua dari laki-laki adalah persahabatan yang bersifat rekreasi. Seorang laki-laki memerlukan perempuan di dalam hidupnya untuk terlibat dalam rekreasinya. Jika ia suka olahraga, tontonlah pertandingan bersamanya. Jika ia suka lari pagi, ikutlah lari pagi bersamanya. Jika ia suka mendengarkan musik atau memainkan alat musik, tunjukkan minat akan musik bersamanya.

Kebutuhan terbesar kedua dari perempuan adalah untuk berkomunikasi dan bercakap-cakap. Perempuan menginginkan – ia membutuhkan – laki-laki dalam hidupnya untuk berbicara dengannya. Banyak laki-laki mengalami kesulitan dengan hal ini. Beberapa mempunyai ide yang keliru bahwa laki-laki sejati adalah tipe pendiam. Laki-laki pendiam adalah kelaparan emosi bagi seorang perempuan. Perempuan hidup dengan bercakap-cakap. Jadi, laki-laki, bicaralah dengannya. Dengarkanlah dia. Luangkan waktu untuk berbagi dengannya, bukan hanya di permukaan, tetapi pada tingkat perasaan.

Kebutuhan dasar ketiga dari seorang laki-laki dalam suatu hubungan adalah perempuan yang menarik. Ini karena laki-laki terangsang secara visual; itulah cara mereka dibangun. Menjadi “menarik” jauh melampaui pendapat subjektif yang mendasar mengenai kecantikan. Seorang perempuan yang menarik adalah orang yang mengurus dirinya sendiri dan membawa diri dengan gaya sedemikian rupa untuk menarik laki-laki pasangannya, untuk meningkatkan aspek-aspek dirinya yang memikat laki-laki pada mulanya.

Kebutuhan dasar ketiga bagi seorang perempuan adalah kejujuran dan keterbukaan. Kedua kata itu membuat banyak laki-laki sangat gugup karena mereka tidak suka berbicara terus terang. Bersikap terbuka dan jujur berarti bersedia berbagi langsung sepenuhnya yang sesuai dengan tingkat hubungan yang bersangkutan. Semakin terbuka dan jujur seorang laki-laki kepada perempuan, seorang perempuan akan semakin memercayai laki-laki tersebut dan tertarik kepadanya, karena perempuan menafsirkan keterbukaan dan kejujuran sebagai cinta.

Kebutuhan dasar keempat seorang laki-laki adalah dukungan keluarga. Seorang laki-laki memerlukan tempat berteduh, perlindungan yang aman dimana ia dapat pulang pada penghujung hari dan menemukan kedamaian serta ketenangan. Singkatnya, ia memerlukan lingkungan rumah yang mendukung. Sudah cukup kesulitan dalam “pekerjaan yang berat dan membosankan sehari-hari” tanpa pergolakan di rumah untuk ditambahkan padanya.

Kebutuhan dasar keempat bagi seorang perempuan adalah dukungan keuangan. Keutuhan ini saling terkait. Jika laki-laki memerlukan dukungan keluarga dari rumah yang nyaman, perempuan memerlukan uang untuk membantu membuatnya demikian. Ia perlu merasa aman bahwa kebutuhan keuangan keluarganya sudah diurus.

Akhirnya, laki-laki memerlukan kekaguman dan rasa hormat. Masalahnya adalah begitu banyak lak-laki, melalui cara mereka bertindak dan cara mereka memperlakukan pasangan mereka, tidak layak untuk mendapatkan rasa hormat. Laki-laki dibangun dengan kebutuhan untuk mengetahui bahwa perempuan yang mereka sayangi mengagumi dan menaruh hormat kepada mereka. Mereka juga memikul tanggung jawab untuk berperilaku dengan cara yang patut dikagumi dan dihormati.

Perempuan membutuhkan komitmen keluarga. Deng
an kata lain, seorang perempuan perlu mengetahui bahwa pasangannya berkomitmen pada rumah tangga dan pernikahan mereka, bahwa pasangannya mengutamakan dirinya di atas perempuan lain. Ia perlu mengetahui bahwa pasangannya akan memberi prioritas utama kepada keluarga sewaktu mengambil keputusan mengenai komitmen akan waktunya.

Tidak peduli siapa kita, laki-laki, perempuan, menikah atau lajang, perkara terbesar yang dapat kita perbuat untuk mengasihi pasangan kita dalam hubungan apapun adalah berusaha mengerti kebutuhannya yang unik dan kemudian berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan itu. Ketika kita berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan orang lain, kita mengekspresikan cinta dalam bentuknya yang paling sejati dan murni, cinta yang memberi tanpa meminta atau berharap kembali, cinta yang mencerminkan hati Allah sendiri yang dari-Nya cinta itu berasal dan karena Ia sendiri adalah kasih.

(taken from: ” The Purpose & Power of Love & Marriage)


3 comments

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s