Hujan masih setia menemani perjalanan kami di Taiwan. Setiap hari tanpa henti. Rasanya sedikit lelah dengan acara buka tutup payung dan kaki yang basah. Ditambah lagi batuk dan demam yang menyerang saya tanpa ampun. Kepala pusing berputar-putar bener-bener bukan kondisi yang menyenangkan untuk berjalan-jalan di bawah hujan serta angin laut.
pagi itu setelah berdebat panjang lebar untuk tetap di hotel atau keluar, akhirnya diputuskan kami akan keluar sedikit lebih siang dan tidak akan memaksa untuk mengexplore Taipei banyak. Rencana kami mengunjungi kota tua Tamsui. Katanya kota ini cantik sekali dan menyenangkan. Tentu akan sangat menyenangkan jika tanpa hujan menemani.
Turun dari kereta, cuaca yang tadinya sedikit hangat entah kenapa di sini drop hingga 10 derajat celcius. Saya hanya memakai t’shirt dan windbreaker tipis. Matt langsung mengambil keputusan untuk singgah ke Uniqlo membeli kemeja kotak-kotak karena takut demam saya tambah parah. Lucunya kami malah belanja di Uniqlo haha. Konyol.
Keluar dari Uniqlo, saya dan Matt langsung masuk ke restoran kecil untuk pesan makan siang dan minum kopi. Kecil dan sepi saat kami masuk ke restoran yang persis di depan benteng San Domingo. Gak lama setelah kami duduk, tamu-tamu restoran lain yang kebanyakan anak muda mulai masuk untuk memesan kopi dan coklat hangat.
Tamsui cantik sekali karena persis di pinggir laut dengan pemandangan gunung diseberangnya. Sayang hujan dan berkabut. Kami berjalan sambil sesekali berhenti melihat beberapa cemilan lucu. Gak nyobain karena saya lagi males banget jajan, ditambah berjalan sambil makan pas hujan-hujanan bukan ide yang cemerlang.
Selanjutnya kami langsung ke Benteng Fort San DOmingo yang berwarna merah terakota. Cantik. Jadi ya, sebelum dapat benteng ini, kita kan naik ke atas. Trus di bawah ada taman selfie haha. Iya beneran taman selfie. Ada ayunan, lampu-lampu, pokoknya tempat untuk foto-foto. Sayangnya karena hujan jadi hanya ada beberapa orang yang tetap nekat berfoto.




Awalnya benteng kayu dibangun pada 1628 oleh Kekaisaran Spanyol, yang menamakannya "Fort San Domingo". Namun benteng itu kemudian dihancurkan oleh Spanyol, setelah kalah pertempuran ke Kekaisaran Belanda pada 1642. Setelah pertempuran, pada 1644, Belanda membangun kembali benteng di situs aslinya, dan menamainya "Fort Antonio". Karena Belanda disebut "Orang Berambut Merah" oleh para imigran Han selama itu, benteng itu kemudian dijuluki "Fort Red Hair"
Fort Dan Somingo termasuk benteng utama, bekas kediaman konsul Inggris, dan gerbang selatan yang dibangun selama dinasti Qing





Di tempat ini sejujurnya menyenangkan sekali. Banyak pohon, bunga, pemandangannya bagus, bersih dan yang pasti bangunannya cantik. Sayangnya hujan dan angin bikin males untuk foto atau ngeluarin kamera. Udah ribet sendiri sama payung dan kepala yang nyut-nyutan haha.







Kalau ada kesempatan lagi ke Taipei, sepertinya saya masih pengen banget keliling kota Tamsui yang cantik. Mungkin berkunjung lagi ke benteng ini. Berjalan-jalan di pinggir laut sambil memandang gunung cantik di seberangnya. Minum kopi atau coklat hangat sambil nonton bapak tua yang memancing ikan. Mungkin juga kalau tidak hujan kami bisa mencoba beberapa makanan pinggir jalannya 🙂
walah
suhu 10 C cuman pake baju kayak gitu apa gak kathuken (kedinginan) mbak?
di bromo aja saya pake jaket tebal dan celana kargo biar anget
tapi mungkin di sana masih ada anget”nya kali ya mbak?
Hujannya itu yang memang paling bikin males ya Non, hahaha 😛 .
Tapi suasana hujannya di fort bagus Non… kayak teduh, damai, tenang gitu deh… kayak kalau lagi nginep di vila2 Puncak dikala hujan….
Walaupun hujan, yang penting tetap eksis ya Mbak hahaha.
wuah jadi pengen ke Taiwan ^.^
liburan dan hujan, emang agak malesin yah…
Iya basah soalnya
Wah pas ke Taiwan belum sempat mampir sini. Besok pankapan mampir ah.
Aku ngalamin banget waktu di Taiwan hujan, jadi susah buat eksplore wisata. Eh Tamsui juga jadi wishlistku kalau lagi ke Taiwan
Aku kalau hujan gitu suka bingung sendiri. mood jadi kacau. hahaha.
tapi mbak nonik tetep kece foto fotonya. keren.