image Samosir, The Lovely Island ( Hu Seat Ho Tor Hu Alang )


Samosir, The Lovely Island

Bukit Holbung Samosir
Bukit Holbung Samosir

Jaraknya sih hanya 4 jam dari Medan dengan mengendarai mobil, tetapi rasanya sudah lama sekali saya tidak pernah lagi ke Samosir. Terakhir kali ke Samosir mungkin tahun 2002, itupun hanya 1 malam dan gak sempat ngapa-ngapain karena terburu-buru waktu.

Lebaran kali ini berhubung bertemu dengan seorang temen di Pematang Siantar, saya putuskan sekalian ke Samosir, apalagi Juli dan Kristie juga akan pergi ke Samosir. Semangkin seru kalo beramai-ramai bukan ?

Samosir tepatnya berada di danau toba. Pulau kecil yang sudah berbentuk kabupaten ini lebih berbenah diri untuk menyambut wisatawan domestic atau mancanegara.

Dari perapat saya dengan bodohnya ke pelabuhan Ajibata untuk menuju ke Samosir, walhasil dengang ongkos hanya Rp 4000 saya nyampe di Tomok bukan di Tuk-Tuk dimana hotel-hotel berada. Dengan ojek Rp 20.000 akhirnya nyampe juga di Hotel Romlan. Sebelumnya saya sudah reservasi di hotel ini, karena beberapa hotel yang saya hubungi lewat telp full book libur lebaran. Semestinya kalau berniat nginep di tuk-tuk ambil ferry dari pelabuhan TIGA RAJA, nanti ferry akan memberhentikan kita di setiap hotel yang kita pilih. Sementara kalau tidak nginep dan hanya mau jalan-jalan di sekitar tomok, maka ambil ferry dari pelabuhan AJIBATA.

Hotel Romlan cukup menyenangkan. Pemiliknya Bapak Manurung dan Madam Marrion lumayan ramah, mereka punya 2 ekor anjing yang baik dan bonusnya ada anaknya yang cakep hehe. Makanan di restoran ini boleh di coba, enak sekali lohhhhhhhhhhhh .Hari pertama tidak banyak yang saya lakukan kecuali ngobrol dengan Novie dan nongkrong di dek hotel sambil liat kapal-kapal seliweran, nelayan yang masih sibuk menjaring ikan atau mandangin anak pemilik hotel yang mondar mandir berulang kali.

July dan Kristie ternyata memilih untuk menginap di Sam Cottage di Ambarita. So malam itu kami habiskan dikamar masing-masing.

Saatnya explore Samosir. Niatnya sih mau kesana sini tapi akhirnya karena terlalu banyak manusia dan jalanan macet, kami hanya terdampar di satu bukit yang pemandangannya bagus banget, namanya bukit HUTAGINJANG. Di sini ketemu temen dan ngobrol ngalor ngidul sampai jam 3 siang. Pulang-pulang saya udah belang-belang gak karuan.

Paling seru sih nyewa motor atau naik ojek selama di Samosir. Karena gak bisa naik motor jadi nyewa ojek. Dan si supir ojeknya nyebelin banget plus menakutkan, masa nawarin nemenin tidur. Sialan. Kalau bawa mobil dari medan juga bisa sih, hanya masalahnya begitu high season haduh gak recommended bawa mobil, selain jalannya kecil, nanti akhirnya malah kelamaan nunggu macet.

Sewaktu di tomok dan pengen motret makam Raja Sidabutar, tapi gatot karena rame betul. Dimana-mana orang trus parahnya batu-batu yang berbentuk kepala orang berjatuhan gak ada yang benerin. Orang-orang yang berfoto enak aja jatuhin trus ninggalin pergi. July dan saya akhirnya ngebenerin beberapa kepala yang tergolek gak jelas. Beberapa kepala karena berukuran sangat besar tidak bisa kita benerin. Sedih ya kalo liat beginian.

Tomok berasal dari kata Gemuk, raja yang terkenal di desa ini adalah Raja Sidabutar. Raja ini memerintah dengan tangan besi, kalo ada yang salah hukumannya selain di pancung pasti dimakan hidup-hidup hehehe. Gak jauh dari makam ada lesung ( alat penumbuk padi ), zaman dulu setiap pemuda yang ingin berpacaran gak boleh ke tempat sepi-sepi, harus ke tempat lesung ini sambil menumbuk padi. Kebayang dong pacaran sambil kerja hahahaha.Larangan yang diberlakukan si Raja adalah pacaran di tempat sepi, kalo sampai ketahuan hukumannya harus menanam padi selama 6 bulan. Semangkin banyak yang ketahuan pacaran di tempat sepi, semangkin banyak produksi beras.

Dari Tomok, saya ke Ambarita. Tadinya mau ke hotelnya July, tetapi karena masih sore akhirnya kita
ke
Makam Raja Siallagan. Sedikit cerita mengenai raja Siallagan di Ambarita. rumah adat di sialagan kampong Ambarita Samosir.ini adalahtempat penjahat di penggal dan dimakan dagingnya { jaman dulu pastinya }. Ceritanya tentu mengerikan. Ada banyak batu di tempat ini menyerupai kursi. Zaman dulu wilayah kekuasaan raja Siallagan ini menjadi momok buat musuh-musuh yang mereka tangkap. Nyiksanya ngeri banget soalnya. Setiap musuh akan dipasung dan dipancung di kursi-kursi batu itu. Sebelumnya para musuh bakalan di siksa dengan cara disayat sambil ditetesin air jeruk nipis { astafirulloh }, lalu perutnya dibelah dan seluruh isinya dibagi-bagiin ke penduduk untuk DISANTAP !!. setelah itu dipancung , kepala dan badannya di cincang , lalu dimasak dgn daging kerbau untuk dimakan oleh raja dan darahnya dijadikan pencuci mulut !!. Ya ALLAH ngeri banget yaaaa raja itu. Untung udah gak ada lagiDari Ambarita sebenarnya bisa ke Pangururan, kita udah niat banget nih kesana, apalagi pas niat kesana saya dapet ojek motor besar, yang ada udah semangat, mari kita mandi air panas di hot spring. Udah boyong-boyong bikini, ehhhh Emma si bule Spanyol, kasih info airnya panas banget dan jalannya jelek trus gak bagus plus air terjunnya gak ada airnya karena musim panas, padahal selama saya di Toba, hampir tiap hari hujan. Alhasil kita cuman nongkrong di Ambarita sampai hujan beneran turun . dan gank pemakan babi akhirnya beli anak babi untuk di panggang dan nyoba minum tuak. Saya balik ke hotel dan memilih nongkrong di hotel aja.

Sore hari langit mendung gelap dan hujan angin gede banget. Suara anginnya menderu-deru seperti mesin mobil rusak. Saya masih ada di Tabo Restaurant. Mencoba minum air jahe hangat dan salad buah yang sungguh berbeda. Biasanya salad buah dengan keju dan mayonnaise, disini salad disajikan dengan kelapa dan coklat. Waduh….waduh………padahal pemilik resto adalah wanita Jerman, tetapi kenapa dia rusak rasa salad ini ???????????????

Malam Hari Ngapain??

Beberapa tahun lalu tiap kali saya ke Samosir, malam hari yah waktunya tidur, tetapi kemaren Ellen dan Ledy ngasih tau kalo banyak sekali hiburan jalanan. Semisal talent-talent yang sungguh punya suara bagus bernyanyi sambil mabok tuak di warung-warung pinggir jalan.

Malam minggu ada special performance di hotel Bagus Bay. Jam 7 malam Chattery sudah bbm saya untuk segera datang, tetapi karena hujan deras saya masih stuck di Tabo. Pukul 09.00 hujan baru reda dan ternyata hotel Bagus Bay hanya 10 meter dari Tabo.

Tarian Batak dan Batak Folks. MC seorang pria tua yang memeluk botol bir Bintang yang sudah mabok. Setiap kali dia berkata-kata maka kita semua ketawa cekikikan. Lelaki itu berbicara bahasa Inggris sangat lancar, lambat dan mabok parah tetapi semua info disampaikan dengan jelas walo yang dengerin setengah mati harus full attention sangking lamanya.

Ada sekitar 10 tarian daerah mulai dari tarian selamat datang sampai tarian syukur atas panen yang melimpah. Seru sih saying penarinya gak ada yang senyum, atau kalaupun senyum kayaknya dipaksa atau setengah malu-malu gitu. Sementara semua penyanyi Folks asli gilaaaaaaaaaaaa dan seru abis. Mereka nyanyi dan minum tuak. Ada satu lagu yang bercerita tentang mabuk-mabukkan, dan semua penyanyi pria setengah tua menyanyi sambil acting mabok, well saya malah percaya mereka mabok beneran. Abis yang dipeluk kalo gak beer yahhhhhh tuak . LESOY !!!!

Pesta baru berakhir jam 02.00 pagi, angin bertiup semilir dan langit gelap bertabur bintang, jalanan sepi. Setengah ketakutan saya harus berjalan kaki kembali ke hotel Romlan sekitar 1.5 KM. Tapiiiiiii siapa bilang jalanan sepi hahahaha, di sudut-sudut jalan masih bisa tuh ketemu pasangan-pasangan yang masih pacaran dalam gelapnya malam dan siraman sinar bintang. Menilik cerita zaman raja Sidabutar, haduhhhhhhh habis deh anak-anak ini disuruh ke sawah hehehe.

Sunrise Dan Sunset

Liburan emang saatnya untuk bangun siang dan males-malesan, tapiiiiiiiiiiiiiii sayang banget kalo ngelewatin sunrise. Kebetulan saya emang gak bisa tidur ampe siang dan ada 2 ekor anjing pemilik hotel yang selalu nemenin saya nungguin sunrise di dek hotel. Sunrisenya sih gak bagus-bagus banget tapi asik aja ngeliatin matahari pelan-pelan naik, lalu langit berwarna kekuningan dan danau yang tenang memulai kesibukannya. Beberapa nelayan mondar mandir lalu kapal ferry yang lalu lalang dan secangkir kopi plus donat apple buatan mrs marrion yang yummy. Wh
at a wonderful morning yeahhhhhhh J.

Sunset yang saya liat pertama kali bener-bener tanpa sengaja. Setelah keluyuran dengan Juli dan Kristie, saya balik hotel dan nongkrong di dekat papan untuk loncat ke danau. Hujan masih rintik-rintik ketika kopi hitam pertama saya datang dan jeng….jeng…..langit dibelakang saya berubah warna menjadi jingga keemasan dan bonus pelangi. Masya Allah……….kalo tau sebagus ini dari kapan-kapan tiap pulang ke Medan saya tongkrongin tempat ini hehehe.

Sebenarnya untuk mendapatkan spot sunset yang bagus bisa nunggu di Ambarita, tetapi karena saya gak bisa naik motor sendirian dan si tukang ojek kampret itu bikin saya males jalan dengan dia, so….sunset di hotel Romlan tuk-tuk udah cukup menyenangkan koq.

Food For Your Heart

Rasanya kuliner di Samosir sih gak ada yang istimewa. Kalo bisa makan babi sih bisa nyobain beberapa rumah makan batak yang menyediakan babi panggang, lomok-lomok atau makanan lainnya. Buat yang suka coba-coba magic mushroom yang bisa dimakan dengan telur dadar dan nasi, efek maboknya sekitar 6 jam aja koq.

Beberapa restaurant yang sempat saya coba dan mungkin bisa menjadi recommendation :

01.Restaurant padang deket museum Batak. Ini sih lebih gara-gara Novie harus selalu makan di restaurant halal, sehingga 2 hari saya gak bisa makan lain selain nasi padang. Untungnya masakannya lumayan enak, dan selama liburan lebaran kemaren, yang makan disini sampe ngantri-ngantri, kebanyakan sih di bungkus. Cobaaaaaaaaa…….

02.Djuwita Restaurant. Pemiliknya seorang laki-laki setengah baya dan anak laki-lakinya yang cukup ramah. Kita sempat rental motor disini. Padahal motornya si bapak tua itu dan baru di beli hehehe. Makanannya yah biasa aja sih, menurut saya yang enak disini omelette jamurnya, dan kopi hitamnya sungguh strong. Pilih tempat duduk di atas bukit sehingga bisa melihat pemandangan danau toba dan pohon-pohon pinus.

03.Tabo Restaurant, restaurannya ada wifi dan tempatnya cukup nyaman. Banyak sofa-sofa besar dengan bantal-bantal besar yang bisa bikin kita glesetan. Makanannya lumayan enak, bisa di coba avocado salad dan yoghurt. Pemiliknya cukup ramah dan wara wiri trus nyapain tamunya.

04.Marcopolo. Ini restaurant langganan July. Pemiliknya seorang wanita batak yang banana cake-nya asliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii enak banget. Kita makan Ikan Mujaer goreng dan sambal pedas. Rasanya enak banget dan harganya juga murah.

05.Bagus Bay. Setiap hari rabu dan sabtu ada traditional dance dan folks. Lumayan menghibur, tapi enaknya sih di sini untuk hang out dan minum beer. Kejadian lucu, sabtu malam waktu kita party, penjaga bar akhirnya menghabiskan beer yang ada untuk mengusir semua tamu yang gak berenti-henti order beer. Konyol sekali ya J.

06.Allysa Restaurant. Awalnya tiap kali ngelewatin tempat ini saya pasti cuek, males singgah juga karena sepi sekali, sampai akhirnya owner Horas Family Hotel merekomendasikan restaurant ini. Kata pria Belanda tua ini , makanan disini sangat-sangat enak. Karena sudah kenyang dengan Guacamole hotel Romlan, saya hanya order Pizza dan salad buah. Rasanya lumayan dan cocktail-nya murah sekali. Gin tonic hanya sekitar Rp 15.000 saja.Pemilik restaurant yang juga pemilik guest house Merlin sangat-sangat ramah dan ikutan ngobrol dengan kami selama makan disana.

07.Franky resto. Baru sekali ini saya liat pelayan di restaurant bahkan ngangkat pantat aja malesnya minta ampun, padahal gak ada tamu. Kita order pizza doang disini. Lumayan enak sih, tapi jadi males glesetan kalo pelayannya aja males-malesan. Order mineral water, ngambilnya aja sambil antara iya dan tidak hehehe

08.Hotel Romlan Resto. Percaya tidak, saya makan makanan terenak itu di restaurant ini. Guacamolenya enakkkkkkkkkkkkkkk banget, donat apple-nya bikin seorang temen rela mati saat itu juga. Kopinya yummy. Trus viewnya dapet banget. Di atas bukit dengan pemandangan danau toba. Kalau mau nyebur tinggal lompat aja.

Hotel

01.Dari tahun lalu saya emang udah sedikit survey hotel-hotel di Samosir, selama ini masih kepengen nyoba hotel Romlan. Jadi begitu ada kesempatan datang, saya langsung telp, kebetulan mereka masih punya kamar. Hotel ini agak susah nemuinnya. Mungkin kalo dari ferry bisa lebih gampang ya, tapi kalo dari Tomok, agak susah kecuali naik ojek dan supir ojeknya mudeng tempat ini. Tempatnya agak tersembunyi di belakang hotel Marrion. Hotel dengan 15 kamar dan no tv ini tidak terlalu besar tapi bersih banget. Seriussssssssss bersih banget. Yang paling penting karena letaknya tersembunyi, hotelnya gak berisik. Selama beberapa hari saya nginep disini, paling sering ketemu bule yang bengong-bengong doang. Jadi kalo gak suka yang berisik pilih deh tempat ini. Wifi, resto, rental motor,air panas, beli tiket bus semua ada di hotel ini. Yang terpenting makanannya enakkkkkkkkkkkkkkk dan semua kamar menghadap ke danau. Tinggal nyemplung aja.

+62-625-451386 (romlantuktuk@yahoo.com).

02.Sam Cottage Ambarita. Kalo emang suka banget tempat yang sepi rasanya tempat ini bisa jadi pilihan. Semua kamar berbentuk rumah batak dari kayu. Kamarnya besar bisa untuk 4-5 orang. Kalo masih gak mau rugi mungkin 10 orang juga bisa hehehe. Pemiliknya juga ramah, makannya lumayan enak tapi jangan coba nasi gorengnya. Karena semua kamar menghadap danau, jadi begitu bangun tidur bisa langsung lelumpatan ke danau. Kalau pengen lama tinggal di Toba, saya pikir tempat ini lumayan karena harganya murah, hanya sayangnya semua kamar ada di bawah, sehingga lumayan bikin betis tegang heheh.

03.Tabo Hotel Tuk-Tuk. Waktu kita datang hotelnya full book. Jadi kita lebih sering nongkrong buat makan atau minum kopi. Kamarnya bersih, hotelnya juga ok. Halamannya luas. Mereka punya toko roti juga. Harga kamar di patok mulai Rp 215.000 .

+62-625-451318 (tabores@indo.net.id)

04.Bagus Bay. Terakhir kali saya ke Samosir tahun 2002 nginep di hotel ini, kamarnya standard sih, ada kamar yang cuman ditutupin kain doang, rasanya masih ada deh. Enaknya kalo nginep disini, kalo mau cari resto gak perlu jauh-jauh karena pusat keramaian Tuk-Tuk berada di area ini. Fasilitasnya juga ok wifi, skype, library, resto dan rental motor atau mobil.

+62-625-451287

05.Guest House sebenarnya berserakan di Tuk-Tuk. Ini ada beberapa yang saya cuman sempat liat-liat doang, Kebanyakan karena temen-temen saya nginepnya disini, jadi kita ikut-ikutan liat hehe.

Barbara`s Guesthouse, Ambarita, +62-625-7000230 (barbarasguesthouse@laketoba.de)

Christina Guesthouse, Tuk-tuk, +62-625-451027

Liberta Homestay, Sosor Galung, +62-625-451035

Merlin Guest House, +62625451364 / +6281361385020 ( www.merlinguesthouse.com)

06.Horas Family Hotel, karena pecicilan akhirnya saya masuk hotel ini. Awalnya karena di gongong anjing, langsung lari masuk, ehhhhhh didalamnya lebih banyak anjing lagi. Pemiliknya si lelaki Belanda tua yang lari tergopoh-gopoh karena saya panic di krubutin 6 ekor anjing. Trus akhirnya diajakin tour de hotel. Hotel ini hanya ada 2 kamar. Konsepnya sih seperti apartement dengan model rumah batak. Per kamar dipatok harga Rp 400.000 dan Rp 500.000. setiap kamar dilengkapi kulkas, peralatan memasak dan beberapa tempat tidur. Karena konsepnya family, jadi tempat ini emang paling cocok kalo di rent untuk liburan keluarga karena kamarnya besar dan banyak tempat tidur. Dibelakang hotel ada sayuran yang boleh kita petik dan masak, ada kelinci ( well banyakkkkkkkkkkkk banget, kita ikutan nangkepin kelinci dan masukin kandang ), lalu kolam ikan yang ikannya juga boleh di pancing dan dimasak. Seneng ya J. Info hotel ini bisa di google di Tripadvisor, soalnya kartu namanya entah raib ke mana.

What TO Do In Samosir

Lahhhhhhh tempatnya kayak gitu yah enaknya males-malesan hahahaha. Oke ada beberapa kegiatan yang lumayan seru.

01.Kanoing atau ikut nyari ikan, well……..agak males ya, tapi lumayan seru juga. Kalo gak kano yah ngikutin nelayan-nelayan nyari ikan. Mereka menjaring ikan dengan cara yang sangat konvensional. Caranya mereka naik kapal kayu kecil yang goyang-goyang trus lalu jarring di benamkan di danau dan permukaan danau dipukul-pukul dengan kayuh kapal. Niatnya sih mungkin untuk nakut-nakutin ikan dan akhirnya masuk ke jarring.

02.Trekking, jalurnya lumayan sih. Lumayan bikin sewot kalo saya hahaha. Walo ini danau dan udaranya dingin, tapi percayalah kalo mau trekking mending pagi-pagi banget atau sore-sore. Soalnya matahari gak pernah boong, biar udaranya dingin, tetap aja bikin item dan keringetan.

03.Hunting Foto. Objek foto terlalu banyak disini. Mulai dari nenek-nenek tua nyirih sampai orang ngamuk-ngamuk dipasar. Dari patung batu yang diem aja sampai supir ojek kurang ajar, semua bisa di foto. Landscaper pasti seneng banget disini, ketemu sunrise, sunset, jurang, pohon-pohon pinus yang berbaris rapih, air terjun, hot spring, jalanan berkelok-kelok, kerbau bengong sampai pasar traditional yang dipenuhi tenda biru.

04.Mancing ???. gak pernah nyoba tapi tetangga kamar saya, laki-laki tua dan istrinya tiap pagi nguber-nguber ikan trus di sini hehehe.

05.Sepeda??. Emmmmmmmm agak menguras tenaga ya bowww…..kecuali kamu emang suka sekali naik sepeda. Don’t worry gak usah repot-repot bawa dari rumah, karena penyewaan sepeda menjamur dan harganya gak mahal koq., air terjun, hot spring, jalanan berkelok-kelok, kerbau bengong sampai pasar traditional yang dipenuhi tenda biru.

06.Mancing ???. gak pernah nyoba tapi tetangga kamar saya, laki-laki tua dan istrinya tiap pagi nguber-nguber ikan trus di sini hehehe.

How To Get There?

ehhh…..saya punya cerita sedikit menyeramkan tentang ferry ke Samosir, dulu waktu masih kecil, kita pernah ke pesta danau toba, ehhh di tengah jalan hujan badai dan ferry gak bergerak sedikitpun, diem aja di tempat sambil goyang-goyang dangdut dengan dahsyatnya. sejak saat itu si nyokap ogahh diajak lagi ke Samosir hehehe. kebayang dong ketakutannya liat aja foto life jack
et diatas
.

ok……tapi pergi ke TOba ( Samosir ) cukup gampang. dari medan bisa ambil taxi seperti Bagus Taxi ( 0625-451364 / 081361385020 ) atau Paradep Taxi ( 061-77123029 ) dengan ongkos hanya Rp65.000 dianter sampai pelabuhan. ada 2 pelabuhan di Perapat. kalau berniat menginap di Tuk-Tuk atau Ambarita maka pilih pelabuhan Tiga Raja dengan ongkos Rp 7.000 tetapi jika hanya mau ke TOmok maka pilih ferry dari pelabuhan Ajibata dengan ongkos Rp 4.000. selanjutnya di sana bisa rental sepeda, motor atau mobil. kemampuan menawar di Samosir sungguh menegangkan hahaha, lebay deng……………..

Jalan-jalan ke Samosir menurut saya sungguh menyenangkan dan pas untuk sekedar berlari dari rutinitas :).

 

Cups

 

 

 

 

( Hu Seat Ho Tor Hu Alang ) = i will cut u and eat u in Batak

One comment

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s