
Ketika memiliki binatang peliharaan dan punya hobby untuk jalan-jalan sebenarnya harus dipikirkan juga tentang kemungkinan untuk si binatang peliharaan bepergian. Maksutnya entah harus dititipin di pet hotel, dibawa pergi atau mungkin dititipkan dirumah lain. Pokoknya si binatang tidak tinggal dirumahnya karena si pemilik tidak berada dirumah.
Salah satu alasan kita saat ini belum memelihara anjing karena susah banget kalau traveling mau dititipin kesiapa. Orang tua saya tentu gak mau, adek ipar saya takut dan gak terlalu mau anjing masuk rumah, teman kita rata-rata punya 2 atau lebih anjing sehingga lebih menyulitkan juga untuk dititipin. Akhirnya kita pelihara kucing saja dengan pertimbangan orang tua atau keluarga saya bisa dititipin jika kita pergi.
Masalahnya gimana kalau kita pindah? harus kah si kucing ikut kita? gimana kalau pindahnya jauh banget seperti pindah negara atau malahan benua. Kebayang ya repot dan biayanya juga. Kita baru ngomongin ini dengan Matt dan beberapa temen gara-gara satu orang teman kita akan pindah ke Surabaya dan yang tadinya akan meninggalkan kucingnya akhirnya memutuskan untuk membawa si kucing pindah ke Surabaya juga. Beruntung banget deh kucingnya hehe.
Pas kita baru pindah ke Medan 3,5 tahun lalu ada seorang kenalan Matt yang akan kembali ke Inggris dan kedua ekor anjing nya yang dia dapat dari pinggir jalan ikut pindah kesana. Prosesnya tentu gak mudah. Saya kurang tahu persis gimana ngurus ijin dsb. Kalau pindah propinsi aja kayaknya cuman perlu masuk karantina, soalnya dulu sempet ada mantan saya ngasih kado kucing yang dia beli dari Jakarta hehe. Kucingnya terbang sendirian tapi masuk karantina dulu, sampai di Medan dijemput deh. Kalau keluar negeri gimana dong?
Sewaktu di Airport Turki, Amsterdam dan US, kita suka ketemu orang-orang yang bawa binatang peliharaannya untuk pergi bersama. Lucu. Kebanyakan sih cewek-cewek terutama nenek-nenek haha. Kucing atau anjing yang sudah pernah saya lihat dan biasanya ukurannya bukan yang besar. Kata bapaknya Matt, binatangnya itu dibelikan satu kursi juga, jadi bukan dimasukkan ke karantina gitu. Mengenai aturan mainnya itu yang sampai hari ini saya masih belon mengerti.
Ini salah satu airlines yang memperbolehkan untuk traveling dengan binatang peliharaan kita http://www.klm.com/travel/id_en/prepare_for_travel/travel_planning/pets/index.htm
Sementara syarat-syaratnya bisa dibaca di link ini. Saya copas sebagian ya 🙂
1. Tidak semua maskapai mengizinkan ada binatang hidup dibawa di dalam sebuah penerbangan, apalagi masuk di dalam kabin bersama Anda.
2. Carilah informasi dari maskapai yang akan Anda gunakan, perihal syarat dan ketentuan pengangkutan hewan hidup, karena tiap airlines menerapkan ketentuan dan biaya yang berbeda mengenai pengangkutan hewan hidup (live animals). Jangan sampai kita berencana membawa hewan kesayangan kita saat berlibur dan tiket sudah dibeli, namun hewan kesayangan kita tidak bisa terangkut, karena maskapai yang akan membawa kita terbang tidak mengizinkan hewan kesayangan kita diangkut sebagai bagasi.
3. Gunakan tempat atau kandang yang layak, kuat dan nyaman untuk binatang peliharaan Anda. Pastikan cukup ventilasi udara, mainan bagi binatang, makanan dan minuman secukupnya (jika diperlukan untuk penerbangan jarak jauh).
4. Pastikan juga jika hewan peliharaan Anda mengeluarkan kotoran, maka kotorannya tidak akan mengotori sekitarnya dan merugikan orang lain.
5. Hewan peliharaan yang dibawa ke dalam bagasi bukan menjadi hak penumpang, tetapi menjadi kondisi khusus yang mempersyaratkan pemilik hewan untuk memenuhi kewajiban, baik biaya maupun surat-surat kelengkapan lainnya.
6. Pastikan kandang/petinya terkunci dengan baik, agar tidak merepotkan Anda nantinya, terlebih tidak melukai hewan peliharaan Anda sendiri. Karena dapat saja, kandang/petinya terguncang selama penerbangan dan membuat hewan peliharaan Anda terlepas keluar.
7. Cantumkan identitas Anda (nama, alamat, nomor telepon yang dapat dihubungi) sebagai pemilik hewan peliharaan di kandang hewan tersebut atau dikalungkan pada leher binatang jika memungkinkan.
Beberapa prosedur umum yang harus dipenuhi bila terbang dengan binatang Anda.
8. Membawa surat dari dokter hewan yang menyatakan hewan peliharaan kita sehat. Jika dirasa perlu, lakukan vaksinasi terlebih dulu pada hewan tersebut.
9. Pergi ke Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan di airport asal dengan membawa surat dari dokter hewan untuk membuat surat menyatakan hewan peliharaan laik terbang.
10. Pada waktu akan terbang, kita membawa hewan peliharaan yang akan dibawa terbang beserta surat kelengkapan yang menyatakan hewan kita laik terbang.
11. Siapkan pula surat pembebasan tanggung jawab untuk maskapai (pada saat penerimaan hewan peliharaan Anda di bandar udara tujuan). Selamat terbang bersama hewan peliharaan Anda. (Vincent Herdison)

Kayaknya emang ngerepotin ya dan tentunya ada biaya tambahan. Kayak KLM mengenakan cost sekitar 150 Euro untuk masa terbang sekitar 2 jam (kalau gak salah), kalau dari Indonesia mungkin lebih besar lagi apalagi harus ganti pesawat. Tapi untuk orang-orang yang emang suka banget dengan peliharaanya seperti orang-orang yang saya temuin di aiport diatas rasanya pasti bukan masalah besar.
Jadi gimana, kamu yang punya pets siap untuk traveling bersama? Kalau saya sih, untuk trip-trip pendek kayak liburan kayaknya gak deh, kan repot hehe tapi kalau pindah ada kemungkinan kita emang harus bawa binatang yang kita pelihara sekarang selama biayanya masuk akal dan birokrasinya gak menyulitkan. Kalau menyulitkan atau menyusahkan si bintang kasian juga tapi kalau ditinggal koq sedih ya huhu. Padahal belon mau pindah tapi koq udah stress duluan mikirnya.
Seperti biasa ribet banget hidupku mikirin yang belon tentu kejadian haha.
Kalo ke Singapore katanya harus dikarantina jugak mbak. Ribet yaaa. Gw senen deh liat di Eropa anjing2 (klo kucing jarang liat) dibawa pergi kemana2. Kapan ya di Indonesia bisa gituuu
kayaknya masih lamaaa bgt Gy, yang dilindungi aja dimusnahin apalagi yang cuman anjing atau kucing
aku baru satu tahun ini punya binatang peliharaan, kucing…..haduh…baru deh kebayang repotnya…:(. Pertama kali di tinggal, akunya yg panik..keinget sama si kucing….takut ini, takut itu….
so far, kita selalu minta tolong temen ya, buat nengokin si kucing pas kita .pergi…..memang kucing relatif lebih ‘mudah’ dibanding anjing….tapi tetep aja aku harus ‘tegain’ ….:(
iya kucing lbh mandiri sih ya tapiiii bersiin kotorannya gakkuat. aku jg sekarang bawaanya jd males pergi2 karena kepikiran ada bola bulu dirumah
iyaaaaa..emang jadi gimana gitu kl mau pergi2….mikirin si teman bulu…;-)
selama ini aku minta tolong temenku buat ngecek si kucing…kita cuma pergi maksimal 4 maleman so far
Aku ga punya hewan piaraan. kalau punya maunya ikan, hehe
ikan mas ya?
ika koi… 🙂
Aku suka liat anjing anjing pet gitu, tp dari jauh aja. Kalo dr deket suka takut sendiri padahal udah tau kalo jinak
karena kita gak biasa sama anjing ya
Itu fotonya maine coon 🙂
Mungkin untuk kucing dan anjing peraturannya lebih jelas ya, jadi inget pas aku bawa dua burung dari Kopenhagen terbang ke Oslo. Pihak airlinenya aja ga jelas itu gimana, pada mereka ga tau, padahal sebelumnya sudah di konfirm beberapa kali, eh ternyata praktenya pun beda. Yang tadinya harus masuk kargo untuk binatang, ternyata boleh dibawah dudukan pesawat, karena sampe bingung itu hampir ketinggalan pesawat. Setelahnya itu, pas pulang aku jadi beli tiket bis malam aja Oslo – Kopenhagen, tinggal beli kursi ekstra, tenang deh ga pake drama berantem sama petugas check in dan security (karena ga bisa di x-ray kan).
sekarang aku beneran deh penasaran soal aturan bawa binatang ini. banyak yang bawa soalnya di US sama Belanda
iya ribet pasti ya kalo mesti bawa2 pet…
belon kalau kejauhan binatangnya bisa sakit ya Man
Haha, iya banget Non. Salah satu alasan aku ga punya pet adalah gimana itu ngurusnya kalau pas jalan-jalan, hahaha 😆 .
Profesorku dulu cerita sewaktu dia visiting di Singapore setahun, dia mesti ngurus banyak banget surat izin, karantina, vaksin, dll untuk kucingnya. Kayaknya repot ya, hahaha
iya Zi, kecuali ada temen ya atau keluarga gitu. Dikasiin ke hotel binatang juga mahal banget pasti biayanya.
ya ampun prof kamu itu, kucing nya gpp tapi ya nyampe di sing
jadi ingat kisah Johnny Depp…belum pernah jalan-jalan dengan hewan sih…
selamat Idul Fitri ya mbak Non…
sama2 Fe…
kenapa dengan Johnny depp?
waa udah mau pindah ya?
beloooon haha
Huwaaaa ternyata beneran ribet dan susah ya Mbak Non? Gak ngebayangin kalo sampe harus melalui proses itu. Btw kami juga memutuskan tidak memelihara pet karena mikirin susah kalo mau ditinggalnya…
kalau emang gak ada yang ngerawat atau repot mending gak usah sih ya, kasian 🙂
Temen ku ada nih , Non.. tinggal di Singapore, dan sekarang mau pindah ke Hawaii, anjingnya jenis Maltipoo, dibawa dong ke Hawaii, hehehe.. suratnya mang ribett bet bet..
dr sing aja rempong ya, apalagi dari Medan huhu
ho ohh… kalau dibawa mudik ke kampungnya Matt, lama di pesawatnya, si Tom kira2 stress gak yah? Jauh gitu lhoo.. 🙂
pasti stress tapi kayaknya dibikin tidur deh hehe. soktoy ku
dikasih obat tidur ya.. hmm bisa jadi sih yaa.. kesian kan kalau stress pasti gak bisa diem dianya..
Temen kerjaku orang Belanda punya kucing kesayangan mba Non. Pas dia dipindah balik dari Indonesia ke Belanda, akhirnya kucingnya ditinggal, disuruh ngasuh mantan ART nya. Tapi tiap bulan dia rajin loh transfer uang ke ART nya ini buat biaya hidup si kucing. Sampe sekarang masih rajin juga kayaknya,
lumayan ya dapet duit si ART nya hehe