Sewaktu berangkat ke Siantar, ibu saya cerita kalau nanti makan-makan coba untuk pesan minuman soda cap Badak. asli saya gak kepikiran minuman apa itu hahaha.
Pabrik minuman ini berdiri di Siantar ( Sumut ) tahun 1916 dengan nama NV Ijs Fabriek Siantar, didirikan oleh Heinrich Surbeck, Pria bule dari Swiss.
entah kenapa si bule ini namanin Badak, tapi kemungkinan karena Surbeck adalah sarjana kimia dan dia suka sekali mengkoleksi tumbuhan dan tanaman kering, dan mungkin juga diatertarik dengan badak, sehingga dinamakanlah minuman ini CAP BADAK.
Zaman dulu, menurut ibu saya sih, minuman badak cukup ngetop. Rasanya juga macem-macem, tapi kemaren saya hanya nemuin 2 rasa yaitu soda dan sarsaparila. Rasa yang berbeda dari minuman lain adalah Sarsaparila. ini adalah rasa yang di ekstrak dari tumbuhan herbal dari Meksiko. dulu nih sangking ngetopnya si Badak ini bahkan sempat di ekspor ke Swiss, Belanda dan Belgia. sayang sekarang udah gak lagi.
Hanya sayangnnya sekarang si Badak ini gak terlalu populer dan agak susah nemunya, bahkan kemaren di samosir yang notabene hanya selemparan batu dari Siantar saya gak bisa nemuin minuman ini.
Semoga Badak yang ini juga gak ikutan punah kayak badak yang beneran