Kucing-Kucing di Turki


Menjelang Subuh di Istambul ketika taxi yang membawa kami dari airport tiba di hotel di daerah Fatin. Sepi. Jalanan temaram tetapi saya lihat beberapa bapak tua berdiri di depan penginapan sambil merokok. Mungkin menunggu waktu ke mesjid. Karena jalanan sempit sementara kiri kanan ada mobil parkir, supir taxi menurunkan kami tidak di depan hotel melainkan 2 hotel kecil sebelumnya. Dia bilang “berhenti di sini saja ya, deket koq” (iya ditranslate lah haha.)

Kami turun dengan 2 koper besar dan 2 koper kecil. Jalanannya masih seperti model zaman dulu. Gak ramah dengan roda koper. Pas balik ke US salah satu ban kopernya Matt rusak gara-gara diseret di jalanan berbatu model conblock begini. Padahal baru beli 1 tahun.

Begitu turun dari taxi, langsung saya disambut 2 ekor kucing. Ngeong-ngeong minta dielus. Saya yang tadinya ngantuk langsung kayak tebeliak. Ini kucing di mana-mana sepertinya. Bukan seperti kucing liar di Indonesia. Walaupun gelap temaram saya bisa lihat mereka terlihat sehat dan tidak kekurangan makanan. Lucu banget. Saya Sudah berhenti dan jongkok untuk mengelus kedua ekor kucing itu. Kalau saja petugas hotel tidak segera membuka pintu mungkin saya akan nongkrong di sana dengan kucing sampai pagi haha.

Jangan lupa nonton videonya ya 🙂

Pagi harinya setelah sarapan dan keluar hotel saya lihat dengan jelas kucing dimanapun. OMG! koq bisa sebanyak ini kucingnya. Semuanya terlihat bersih dan sehat. Mungkin ada beberapa yang sakit tapi seingat saya 98 % yang kita lihat dalam keadaan terawat dengan baik. Hotel kita kebetulan diantara restoran, hotel, toko-toko. Saya perhatikan hampir di setiap pintu ada kotak dengan kain untuk kucing, mangkok untuk makanan dan minuman kucing. Dimanapun. Ihh……koq gemes ya.

Saking gemesnya dengan semua kucing-kucing ini akhirnya saya putuskan membeli makanan kucing dan dibawa setiap harinya. Jadi dimasukkan makanan kering tersebut di dalam botol air mineral bekas. Mirip yang saya lakukan di Medan. Kali ini dibawa jalan-jalan. Tiap kali saya berhenti dan ada kucing yang nyamperin yah kita kasih makan.

Kucing pertama kali datang ket Turki pada zaman kekuasaan Ottoman. Saat itu setiap kapal yang berlabuh di Konstantinopel pasti membawa kucing untuk mengusir tikus yang sering merusak barang bawaan, terutama yang berisi makanan. Bisa ditebak berikutnya kucing-kucing ini berkembak biak dan hampir ada di semua sudut kota di Turki.

Di zaman Ottoman kucing-kucing di Turki juga menjadi hewan yang paling disayang dan dianggap seperti raja. Mungkin karena cerita Nabi Muhammad yang menggunting jubahnya karena tidak mau membangunkan kucingnya. See……kucing itu emang special haha.

Kalau yang kita lihat kemaren emang semua orang suka banget kucing sepertinya. Tidak hanya kucing tapi anjing juga mendapatkan perlakuan yang sama. Kucing-kucing liar ini disayang dan dirawat oleh pemerintah dan juga masyarakat. Pemerintah memberikan akses ke kucing liar untuk ke dokter hewan (maksutnya dokternya lah ya ke kucing-kucing ini haha), trus mereka disteril, dikasih makanan, dikasih pengobatan, sebagian dikasih tag supaya bisa ditracking. Intinya mereka hidup dengan support pemerintah dan masyarakat. Manis banget ya. Saya suka terharu deh sama negara yang memperhatikan hewan-hewan sampai segitunya. Kalau hewan aja disayang gak mungkin banget manusia gak disayang kan.

Gli salah satu kucing yang cukup terkenal dan dicinta banyak orang. Gli tinggal di Hagia Sophia sejak 2004. Saya dan Matt cukup kaget pas masuk Hagia Sophia menemukan kucing betina gendut tidur sendirian dan sesekali berpose untuk turis di Hagia Sophia. Kamu bisa lihat Gli di video Youtube saya. Gli sendiri punya blog dan juga Instagram account dengan pengikut lebih dari 21 ribu orang. Gila ya haha.

Untuk saya pribadi ternyata kucing liar kalau dirawat ternyata bisa loh menarik wisatawan. Sayang banget di Indonesia walaupun banyak kucing liar tapi kondisinya lebih banyak yang mengenaskan. Luka-luka, sakit, jamuran, cacat, dan sebagainya. Sedih loh huhu.

Jadi kalau kamu ada kesempatan ke Turki jangan lupa untuk membawa makanan kucing, say hi ke mereka, elus-elus dan sudah pasti berfoto bersama mereka. Untuk yang suka anjing juga sama hehe. Kemaren kita gak beli makanan anjing karena kebanyakan anjing itu tidur kekenyangan plus Matt concern sama dietnya anjing yang mungkin berbeda dengan kucing.

23 comments

  1. Banyak juga kok mba di Indo orang yang suka kasih makan kucing jalanan. Ada yang sampai beli makanan kucing yang butir2 itu segala. Ada juga yang setiap pagi rutin kasih makan di tempat dan posisi yang sama. Kalau di pasar-pasar kucing gemuk semua..
    Btw. Jaman dulu kucing fungsinya mengusir tikus…jaman sekarang…ehm *lirik kucing goler2* Apa jadi pet membuat kucing kehilangan instingnya ya

    • Iya biasanya bawa2 dry food kemana2 dan di rumah ada istilah kucing2 teras jadi orang2 suka kasih makanan di teras gitu. Kucing skr takut sama tikus haha. Gedenya sama sih. Kucing di rumah malahan gak mau bunuh apapun. Biasanya dimainin doang dan ya udah gitu aja haha.

  2. Masyarakat Turki, terutama warga kota Istanbul, memang sangat sayang sama kucing. Berkat kucing-kucing jalanan inilah dulu Istanbul bebas dari wabah pes, berbanding terbalik sama Eropa di mana jutaan org jadi korban.

    Btw, ada satu film dokumenter pendek menarik tentang kucing-kucing di Istanbul. Judulnya Kedi. Difilmkan dari sudut pandang beberapa kucing liar yang masing-masing punya kisah berbeda. Lumayan heartwarming dan bikin jadi tahu apa yang bikin penduduk di sana cinta banget sama kucing. Hehe.

  3. Sejujurnya, saya senang deh di dua kalimat pembuka pertama mbak noni menggunakan kata “kami” dan bukan “kita”, meskipun “kita” nya dipakai lagi. Maaf mbak non&semuanya, saya bukan polisi bahasa, hanya menyampaikan yg ada di kepala. Semoga ga da yg ngebully 😉 peace ✌🏾

  4. aku ga pernah pelihara kucing, tapi kucing warna hitam putih itu selalu datang ke rumah. Entahlah, kucing milik siapa. Kadang aku kasih ikan. Sampai suatu saat aku kesal karena dia pup di teras.

  5. aq nonton videonya sama anakku mba non, heboh dia karena kucingnya banyak banget dan gendut2, kalo aq suka sama warna bulunya kok beda banget yah sama yang di indo ini, cakep2 banget ih

  6. suatu malam duduk di kursi taman di Istanbul, apalagi kalau gak ngamatin kucing. Tiba2 para kucing berlarian ke satu arah. Belasan ekor ngumpul. Maka saya ikuti….ooh ternyata petugas taman (?) sedang memberi makan. Ada feeding time rupanya….
    Selain itu rumah2 kucing juga dapat kita jumpai di sudut2 istanbul ya….

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s