
Ini dia tempat paling rame dikunjungi turis di Hanoi. Namanya Train Street. Letaknya di Old Quarter. Gak jauh dari pusat keramaian. Pokoknya muter-muter di situ aja deh.
Setelah keliling cina buta sampai mulai bosan (mungkin karena sudah 3 kali ke Hanoi, saya sudah mulai hilang semangat buat berkeliling) kami menuju ke tempat ini sekitar pukul 5 sore. Jadwal kereta setiap hari kerja itu sekitar jam 7 malam. Suka telat sih, tapi ada baiknya sebelum jam 7 sudah sampai di sini.

Kami naik Grab dari Ho Kiem Lake sekitar 50.000 Dong ke tempat ini. Masih belum terlalu ramai. Untuk orang Indonesia terutama orang Medan sebenarnya sih yah, tempat beginian gak istimewa-istimewa banget. Deket rumah juga ada haha. Apalagi kalau pergi ke Belawan persis deh ada jalur kereta yang persis diantara rumah masyarakat. Bedanya di Belawan kesannya kumuh dan kurang terawat nah di sini malah dibuat cantik. Banyak cafe dan rumah yang memiliki interior yang Instagramable banget. Pinter deh, mereka ngejual tempatnya supaya laku.

Kami berhenti di satu cafe karena Tita dan Nita kepengen foto pakai topi caping khas Vietnam. Karena nongkrong di situ foto-foto jadilah kita pesen kopi Vietnam seharga 30.000 Dong. Rasanya ok koq dan pelayannya baik banget. Suka bantuin kita foto-foto haha. Rasa-rasanya kita lama banget duduk di sini demi nungguin kereta api dan foto-foto doang.
Akhirnya jam 7 lewat kereta yang ditunggu pun lewat. Sebelum lewat semua kursi digeser. Tas-tas kita dimasukin ke dalam toko/cafe dan kita harus berdiri mepet ke dinding kalau gak mau kaki kelindes kereta. Saya lihat beberapa turis meletakkan kamera/telpnya di tengah lintasan kereta api. Sempet kepikiran pengen juga tapi…..kalau lagi sial alamat bakalan nangis darah deh haha.
Sebenarnya ide jalur kereta api menjadi tempat wisata seperti ini bukanlah hal baru. Saya pernah lihat di Sri Lanka dan Taiwan tapi gak pernah nyangka bisa serame dan semenarik ini. Orang-orang beneran nongkrong sampai malam padahal kereta sudah lewat. Sebagian turis saya lihat duduk di cafe/bar (padahal ini rumah yang disulap utk tempat usaha) sampai malam sambil ngobrol dan makan malam. Menarik banget, ya. Jadi kepikiran kenapa gak dibuat yang sama di Medan?
Info : Baru-baru ini Train Street ini ditutup dan cafe-cafe juga ditutup. Sedih juga ya. Bisa baca berita di bawah untuk lengkapnya. https://edition.cnn.com/travel/article/hanoi-train-street-close-cafes-intl-hnk/index.html
Idenya menarik ya Non, mana sekitarnya dibikin menarik/gak kumuh sehingga jelas menarik perhatian orang dan bikin penasaran!
Non kalau buat keliling di dalam kota Hanoinya mesti naik Grab atau bisa juga buat jalan kaki? Liat-liat di peta bagian Kota Tuanya kayaknya nggak terlalu besar? Trims. Hahaha 😛
Jalan kaki bisa koq Zi, agak capek kalau panas hahaha. Aku naik Grab sama jalan sih. Ada rental sepeda juga
Keretanya tapi pelan-pelan kan Non jalannya? Kok aku malah serem melihatnya haha…
jalannya kereta api deh haha. Cepet juga. Aku sakit takutnya kelindes sampe masuk ke rumah. Gak mau berdiri terlalu deket. Bahaya juga tapi orang2 ada juga yang nekat foto2 hahha.
Kalau diIndo ada pasar yang jualan diatas rel. Menyingkir kalau kereta lewat 😁
Harusnya di Jakarta musti dibuat kaya gini juga nih.. Banyaak tempat yang bisa dijadiin, hehe
Seru juga ya jalan-jalan ke Hanoi….ah, temen-temenku kuajak ke sini ajalah, biar ga ribet apply visa 😀
lokasi ini sudah ditutup kan? gak boleh lagi ada tuh kedai – kedai kopi di sana. beruntung sudah sempat main ke sini hehe
Iya, baru minggu lalu ya kalau gak salah
yup per 12 Okt lalu
Ya, udah ditutup ya. Mungkin karena alasan keselamatan ya mbak
Sebenernya dipikir-pikir kayak di Indonesia ya. Cuma di sini natural, ngga dipoles jadi atraksi wisata.
[…] in Hanoi that I would really like to visit was its famous “Train Street”, thanks to Noni’s post about it last year, haha. So I located where it was on the map and went there. It turned out that to enter […]