image Halong Bay, Vietnam


Quote :

“ traveling sama dengan pernikahan, kita tidak pernah bisa memprediksi apa yang akan terjadi di kemudian hari “.

Pesawat Jetstar yang saya tumpangi delayed 1.45 jam , membuat perjalanan ke HalongBay sedikit berantakan. Seharusnya pesawat berangkat dari HCMC ke Hanoi pukul 18.00, dengan lama perjalanan 2 jam. Saya prediksi jika tiba di Hanoi sekitar pukul 20.00, saya masih punya kesempatan untuk mencari paket tour ke Halong Bay disekitaran hotel, tapi apa daya pesawat terlambat hampir 2 jam, dan saya baru tiba di Hanoi sekitar pukul 21.00, dan masuk hotel sekitar pukul 22.00. tidak ada toko / tour travel yang masih buka. Waktu yang saya punya juga hanya sedikit, karena 2 hari ke depan saya harus berada di Sapa.

Sebelumnya saya sudah berhubungan dengan Sinh Café, sebuah tour travel yang paling di percaya di Vietnam, bahkan sebelumnya saya sempat berhubungan lewat telepon dengan petugas. TourHalongBay 2D/1N dikenai harga USD 54, sementara di catatan perjalanan yang saya baca harga tour berkisar antara USD 30 – USD 50. Kebetulan di hotel tempat saya tinggal ( Hanoi Golden Time } memiliki tour travel. Tengah malam dengan petugas tour yang sedikit membuat kesal karena menjual produknya dengan tidak ramah, sedikit memaksa dan membuat saya dan Lucky tidak punya pilihan lain, akhirnya kami mengambil paketnya seharga USD 50 untuk tour Halong 2D/1N. Ini juga perubahan itinerary sebenarnya, karena sebelumnya kita hanya menjadwalkan tour 1 hari saja ke Halong Bay, tetapi karena ingin melihat sunset dan sunrise akhirnya diputuskan untuk mengambil paket menginap di kapal.

malam pertama di Hanoi kami tinggal di hotel kecil bernama Hanoi Golden Time, ini juga perubahan mendadak. Sewaktu tiba di airport Hanoi , saya sudah meminta kepada petugas taxi untuk mengantarkan ke Hanoi Backpackers di daerah Old Quarter, tetapi kita malah diantar ke Hanoi Golden Gate yang kebetulan satu perusahaan dengan perusahaan taxi tersebut, lucky for us karena kamar di Hanoi Golden Gate bagus sekali, kalo diindonesia mungkin sekelas dengan kamar hotel bintang 2. Harga yang mereka berikan juga sangat bagus yaitu USD 18 , karena kami masuk pukul 24.00 dan keluar besok pagi-pagi pukul 08.00. Kamar ini sangat bagus karena di lengkapi kasur empuk dengan sprai linen putih bersih, kamar mandi dengan bath up dan handuk putih , tv plasma, fasilitas wifi di kamar dan sarapan pagi.

Pengalaman pertama saya makan malam ditunggui polisi. Ternyata di Hanoi diberlakukan jam malam, saya kurang tahu persis pukul berapa, tapi kemungkinan pukul 24.00, sementara saya dan Lucky yang kelaparan baru keluar hotel sekitar pukul 24.00. jalanan sepi dan gelap, lorong-lorong sedikit basah karena sisa hujan di sore hari, sesekali ada mobil atau motor yang lewat, tapi tetap sangat gelap dan sepi. Petugas Hotel yang ramah mengatakan ke saya, ada warung makanan di ujung jalan, dan nanti jika balik ke hotel saya harus menggedor pintunya.

Memang ada warung pho yang masih buka di pinggir jalan. Orang-orangVietnam suka sekali makan-makan di trotoar jalan dengan bangku-bangku plastic kecil. Warung tersebut ramai dan ada seorang wanita setengah baya yang ramah menyambut kami. Pho adalah makanan masyarakat Vietnam. Terbuat dari tepung terigu, berbentuk seperti kwie tiaw tapi tidak selebar kwie tiaw, berwarna putih bersih , disajikan dalam mangkok putih yang berukuran lumayan besar, ditaburi daun parsley sehingga aromanya sangat wangi, kita bisa memilih PHo BO { pho dengan daging }, PHo Ga { pho dengan ayam } atau PHo babi. Kami makan pho bersama warga Hanoi, sampai tiba-tiba saya dikagetkan suara sirene mobil patroli polisi yang berhenti didepan warung. Pemilik warung dan pelayannya buru-buru mematikan lampu, berpura-pura membereskan warungnya, sementara saya dan Lucky kebingungan harus tetap makan atau gimana, karena kita baru saja menerima pho panas tersebut, wanita setengah baya tadi trus mengatakan ke saya dengan bahasa inggris terpatah-patah untuk mengabaikan polisi tersebut, dan tetap makan. Terbukti setelah polisi melihat lampu warung di matikan mereka perlahan melaju dengan mobilnya disertai peringatan dalam bahasa Vietnam. Buat saya Pho dipinggir jalan itu sangat enak, sebanding dengan makan sambil deg-degan ditunggui polisi.

Halong Bay

Pagi –pagi pukul 08.00 seorang wanita Vietnam bertubuh langsing dengan high heels 11 cm mencari saya dan Lucky di hotel. Ternyata dialah tour guide kami. Bahasa Inggrisnya bagus dan dia ramah sekali. Mobil Van berwarna abu-abu dengan tempat duduk yang lumayan besar, cukup nyaman untuk perjalanan sekitar 3.5 jam menuju HalongBay. Kita sempat berputar-putar dari hotel ke hotel untuk menjemput beberapa peserta tour lainnya. Hanya saya dan Lucky yang berasal dari asia. Rata-rata mereka mengambil paket 3D/2N dengan mengingap satu hari di satu pulau kecil di Halong bernama Cat Ba, karena kami mengambil paket 2D/1N, kami hanya akan menginap di kapal .

Ha Long bay adalah situs keajaiban alam berbentuk laguna (danau) yang dikelilingi oleh lebih kurang 1.900 pulau besar dan kecil di kawasan teluk Tonkin (140 km utara Hanoi ). Di kawasan tersebut tersebar banyak batu karang dari berbagai ukuran yang membuatnya unik dan sangat indah. Ha LongBay merupakan salah satu keajaiban dunia yang dilestarikan oleh UNESCO. Bahkan disebu-sebut sebagai keajaiban dunia ke-8.

The Descending Dragon

Itulah arti nama Ha Long. Tour guide kami yang cantik itu menceritakan sedikit tentang asal usul Ha Long , Alkisah zaman dulu nenek moyang orang Vietnam meminta kepada Yang Kuasa supaya melindungi mereka dari serangan bangsa China. Permintaan mereka dikabulkan dengan mengirimkan sekeluarga naga. Ludah naga-naga itu membentuk bukit-bukit batu kapur yang menjadi semacam benteng penghalang serangan bangsa China dari lautan.

Semenjak ditetapkan UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia, Ha Long menjadi sangat terkenal dan menjadi wisata andalan Vietnam . Terbukti begitu saya tiba di pelabuhan ada ribuan turis yang mayoritas bule memenuhi pelabuhan, sesaat saya merasa seperti berada di perkampungan bule bukan lagi di vietnam. Kami harus menunggu beberapa saat sampai tour guide kami mengenalkan seorang tour guide lelaki yang nantinya akan menemani kami berlayar. Tour guide yang baru ini setiap kali akan berbicara dengan pesertanya pasti selalu bilang “ hello my friend”.

Dari pelabuhan yang panas dan sesak itu, sudah terlihat bukit-bukit kapur atau yang biasa disebut limestone. Mungkin ada ribuan jumlahnya, terlihat menakjubkan karena dari kejauhan mereka seperti bayangan-bayangan yang diam dan dingin. Bukit-bukit kapur itu walaupun ukurannya besar tetapi tidak berpenghuni, setelah saya browsing ternyata ini adalah peraturan pemerintah, bagus juga karena kalau di huni pasti akan menjadi kotor.

Setelah memegang tiket masuk, yang didalamnya tertulis Ha Long sebagai salah satu finalis seven wonder seperti Komodo, kami mulai memasuki kapal kayu berbentuk wooden berlantai 3. Tas-tas tidak langsung dimasukkan ke dalam kamar, sempat saya bingung kenapa tidak langsung dimasukkan kedalam kamar, tapi nanti akan saya beritahu sebabnya. Tas- tas tersebut diletakkan di luar ruangan restoran. Begitu masuk kapal dan masuk ke restoran , petugas langsung menyiapkan makan siang. Menunya siang itu ikan kerapu, buah nanas dan timun sebagai desert, cumi goreng dan beberapa menu lainnya seperti tumis kangkung. Oya di Vietnam tidak pernah disediakan minuman, sama seperti paket tour Ha Long ini, untuk itu biasanya orang-orang yang ikutan tour membawa air mineral sendiri yang diselundupkan didalam tas. Kalau beer atau minuman lainnya agak susah menyelundupkannya. Sekedar info harga minuman di atas kapal mahal, lebih mahal hingga 4 kali dari harga normal.

Setelah kapal mulai melaju, sempat saya kecewa karena di pelabuhan tidak ada kapal wooden yang layarnya terkembang, padahal kalo di lihat di brosure atau di foto-foto salah satu daya tarik Ha Long yah kapal-kapal ini. Biasanya layarnya berwarna kuning kontras dengan warna kapal yang biasanya di cat coklat tua.

Setelah selesai makan siang, saya dan Lucky naik ke rooftop . Di atas kapal matahari bersinar lebih terik, tapi anehnya tidak pedih di kulit saya, walo akhirnya setelah pulang dari Ha Long saya baru sadar kalo kulit saya menjadi sangat coklat. Ada beberapa turis yang juga kumpul-kumpul di roof. Ada yang main kartu, ngobrol-ngobrol atau ngebeer. Harga beer di Vietnam sangat murah dibandingkan di Indonesia. Surga untuk pencinta minuman.

Sekitar 30 menit , kapal berhenti di ThienChungCave. Kita harus berjalan sekitar 300 meter untuk sampai ke mulut gua. Gua ini dihiasi stalaktit dan stalakmit yang menghitam , saya pikir batu-batu itu menghitam karena kebanyakan dipegang orang. Gua ini seperti discotique karena sudah dilengkapi dengan lampu warna warni. Hijau, merah, ungu , biru atau hijau. Saya tidak terlalu lama berada di gua Karena banyak orang sehingga terasa sangat pengap. Di pintu keluar akan ditemui wanita-wanita yang menjajakan mutiara. Menurut info mutiara disini sangat murah, tetapi karena saya tidak terlalu menyukai mutiara, jadi tidak sempat bertanya-tanya .

Dari Thien Chung Cave, penumpang kapal berubah, sebagian peserta lama , tetapi ada beberapa peserta baru, saya tidak tahu mereka muncul dari mana, dan selalu begitu bahkan sampai akhir perjalanan, itu sebabnya tas-tas kita hanya diletakkan di luar. Kali ini kapal menuju Cat Ba.

Cat Ba adalah pulau terbesar di Halong . Tahun 2005 Cat Ba resmi menjadi world biosphere reserve oleh Unesco. Cat Ba dilengkapi oleh banyak hotel dan resort mulai dari kelas ecek-ecek hingga international. Kegiatan yang biasa di lakukan di Cat Ba adalah trekking di Cat ba National Park atau rock climbing. Biasanya tour 3D/2N akan bermalam di Cat Ba satu hari dan hari lainnya bermalam di atas kapal, karena saya hanya mengambil paket 2D/1N, jadi saya hanya akan menginap di atas kapal. Kata orang-orang kalau ke Ha Long tanpa menginap di atas kapal seperti makan sayur tanpa garam .

Setelah mengantarkan penumpang yang akan menginap di Cat Ba dan penumpang digantikan yang akan menginap di kapal, kapal kembali melaju, tidak sampai satu jam kapal berhenti di sebuah perkampungan terapung. Ada beberapa rumah disini, lalu tidak beberapa lama kapal kami sudah dipenuhi kapal-kapal kecil yang datang dengan dagangannya. Persis seperti pasar terapung di banjarmasin. Rata-rata mereka berjualan buah-buahan, tissue, atau sayuran. Desa nelayan

terapung ini di bangun dari kayu, kebutuhan air minum di suplai dari kapal-kapal yang membawa tangki-tangki air bersih. Selain mencari nafkah dengan melaut, mereka juga membuat keramba-keramba dengan ikan seperti lele, sebagian penduduknya berjualan di atas perahu ke tour-tour seperti kami saat ini.

Kita berhenti lumayan lama di desa terapung. Saat kapal kembali melaju, jam di tangan saya menunjukkan pukul 17.00. saya dan Lucky masih berada di rooftop sambil menunggu sunset. Disekitar kami ada serombongan bule prancis dan campuran dari beberapa Negara yang berkelompok-kelompok sambil bercerita-cerita atau sekedar tidur-tiduran sambil mendengarkan music. Laut begitu tenang. Air laut di Ha Long tidaklah berwarna biru tetapi berwarna hijau, mungkin karena pantulan limestone.

Semangkin kapal menjauhi pelabuhan dan Cat Ba, semangkin suasana terasa sangat hening dan sepi. Kami berada di kepungan pulau-pulau karang. Karang-karang yang menjulang dari lautan itu seperti gigi-gigi monster. Langit berwarna biru terang dengan awan putih seperti bulu domba. Saya berdoa semoga cuaca akan tetap seperti ini sehingga kami bisa mendapatkan sunset dan sunrise, sayang begitu matahari akan tenggelam, langit berubah menjadi gelap dan awan hitam menghalangi sinar mentari.

Sebelum berangkat ke Ha Long, saya sudah mengangankan untuk melompat dari atas kapal ke laut, kegiatan ini sepertinya sering dilakukan ketika kapal bersandar di salah satu sudut Ha Long, sayang kami kemalaman , sehingga kegiatan melompat itu mustahil dilaksanakan. Setelah pembagian kamar, akhirnya kamar dibagikan begitu kapal bersandar. Saya dan Lucky mendapatkan kapal di lantai satu. Kamarnya kecil dengan 2 tempat tidur berukuran 2x1M, kamar mandi kecil di dalam,kipas angin dan ac. Cukup nyaman dan bersih.

Setelah memasukkan tas dan beres-beres, pukul 19.00 tour guide memanggil semua penumpang untuk makan malam. Menunya sederhana tapi lumayan. Setelah makan malam suasana menjadi sangat sepi . sebagian masuk kamar, sebagian masih di dek kapal untuk minum-minum, kami sempat mengambil beberapa foto pantulan lampu-lampu dari kapal sampai akhirnya bosan dan memutuskan untuk masuk ke restoran nonton tv . kegiatan di malam hari terasa sedikit membosankan apalagi kalau tidak ada teman.

Keesokan paginya, saya bangun pukul 05.00 dan hujan deras, kapal bergerak-gerak dengan suara yang sedikit menakutkan. Pagi ini padahal rencananya kita akan kayaking, tetapi melihat hujan yang sangat deras, sebagian besar peserta mengurungkan niatnya dan memilih untuk tetap tidur atau packing, karena pukul 08.00 sarapan dan kapal berangkat menuju

Cat Ba menjeput peserta yang sebelumnya menginap di sana. Setelah sarapan pagi dan berangkat ke Cat Ba, baru saya tahu kalau malam sebelumnya hujan badai di Ha Long, pantesan saya merasa kapal bergerak dan badan kapal mengeluarkan bunyi-bunyian aneh.

Tidak ada yang bisa dilakukan di kapal hari kedua ini. Kami hanya berjemur di rooftop atau ngobrol di restoran. Sisa sisa pelayaran saya habiskan sambil ngobrol dengan pasangan Israel yang baru pulang dari Nepal dan 2 orang pria Prancis yang terus mengatakan WOW setiap kali kapal melewati limestone yang seperti lukisan dari jauh. Tanpa saya sadari kulit saya menjadi sangat coklat. Sesampainya di pelabuhan, tour guide mengajak kami makan siang di kota Ha Long, menunya sederhana tetapi sup labu kuningnya enak sekali, di restoran kecil di sela-sela kota Ha Long yang penuh sesak dengan hotel dan tour travel.

Tour travel yang direkomendasikan : sinhcafevn.com

Hotel di Hanoi : Hanoi Golden Time

Waktu terbaik ke Halong : sepanjang musim panas, yaitu maret – may

PS : Tulisan ini juga mejeng di Majalah Pesona Wisata Yogyakarta 🙂

halong bay 11 halong bay 1 halong bay 2 halong bay 3 halong bay 4 halong bay 5 halong bay 6 halong bay 7 halong bay 8 halong bay 9 halong bay 10

 

 

13 comments

  1. my gosh…itu foto yang sampan bertiga keren banget…..ih gw suka banget deh ama blog lo…next time if you don’t mind rekomen mana yang family friendly donk dear…:)
    my must visit place sih Halong Bay ini…:D ntah kapan

    • Makasihhhhh 😊, seneng kalo kamu suka blog ini. Iya nih karena jarang pergi ma keluarga jadi jarang buat review ya family friendly hehe, tapi pasti nanti aku buat kalo ada kesempatan ya

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s