
Galena namanya. Nama cantik yang diambil dari mineral yang biasa ditambang Native Amerika bertahun-tahun lalu di daerah ini. Mineral hitam yang terkenal itupun akhirnya menjadi nama kota kecil yang tidak jauh dari kota Chicago. Hanya sekitar 3 jam perjalanan darat dengan melalui pedesaan dan perbukitan.
Perjalanan ke Galena tadinya tidak ada dalam perjalanan mudik kami. Beberapa hari sebelum Natal, saya dan Matt kepikiran untuk pergi ke satu tempat yang tidak terlalu jauh dari rumah. Setelah iseng browsing kota-kota tua di sekitar Indiana/Illinois akhirnya pilihan jatuh ke kota Galena.
Setelah Natal, Matt memutuskan untuk mengajak keluarganya ke kota ini. Yang awalnya males-malesan eh…ibu dan adiknya malah semangat untuk ikutan. Ibunya Matt lebih semangat lagi karena kebetulan dia lagi membaca buku tentang Ullyses S Grant yang merupakan presiden ke 18 USA. Selanjutnya ibunya Matt yang browsing lebih banyak tentang kota ini dan apa saja yang ingin beliau kunjungi. Saya dan Matt lebih banyak ngikutin karena kebetulan emang main ke Galena artinya berkunjung ke beberapa situs bersejarah yang berhubungan dengan Presiden Grant dan Presiden Lincoln.

Kami tiba sekitar pukul 2 sore. Masih 1 jam lagi untuk bisa masuk ke airbnb yang saya sewa. Hanya ada 1 kedai kopi di kota Galena. Paling gak yang saya tahu. Setelah parkir mobil, beriring-iringan kami berjalan menuju ke kedai kopi. Memesan minuman hangat lalu berjalan keluar. Ternyata apartemen yang saya sewa persis disebelah kedai kopi berseberangan dengan Hotel Desotohouse yang merupakan hotel terbesar di daerah barat pada masanya dulu.

Galena sebenarnya adalah sebuah kota kecil yang juga adalah kota terbesar di the county seat of Jo Daviess County, Illinois. Penduduknya juga gak banyak. Di tahun 2010 hanya sekitar 3.429 yang saya curigai mereka saling mengenal satu sama lain.
Bangunan di kota ini kebanyakan dibangun sekitar tahun 1826. Dulunya bangsa Prancis sempat memiliki hubungan dengan kota ini untuk memulai pertambangan dan juga mengambil bulu binatang. CMIIW, saya sempet ke beberapa kota di US yang dulunya pernah dijajah bangsa Eropa untuk mengambil kulit binatang. Salah satunya pulau Mackinac di Michigan. Rumah dan bangunan di Galena sebagian besar dibangun dengan gaya Italian. Sebenarnya saya kurang tau persis beda Italian dan Victoria itu gimana karena untuk saya mirip-mirip aja hehe. Jangan lupa nonton video di bawah, ya.
Setelah check in di apartemen jam 3 sore, kami melanjutkan berkeliling kota. Ada banyak yang bisa dilihat di kota sekecil ini. Toko-toko lucu, restoran, bar, sampai hot sauce. Sayangnya karena kotanya kecil sekitar jam 5 sore hampir seluruh toko tutup. Kota yang tadinya dipenuhi turis tiba-tiba jadi kosong melompong. Kemana perginya? sempet bingung ternyata hampir seluruh restoran, bar, cafe dan pub dipenuhi turis-turis yang tadinya lalu lalang. Pantesan sepi, gak taunya di dalam semuanya.
Musim dingin ditandai dengan malam yang jatuh lebih awal. Sekitar pukul 4.30 sore langit mulai gelap. Ditambah seharian hujan jadilah suasana kota tua ini sepi mencekam tapi juga romantis. Kalau kalian suka nonton film-film romcom versi Hallmark, nah, seperti itulah setting-an kota ini. Cantik, mungil dan menggemaskan terutama ketika lampu-lampu mulai dinyalakan. Awww……….



Karena di malam hari hampir gak ada kehidupan lagi, kami memutuskan untuk makan malam lebih awal di restoran Log Cabin. Saya males ngambil foto di sini karena gelap tapi ada di IG Stories (jadi liat di sana aja ya) yang ternyata penuh banget. Kita sempet harus nunggu 30 menit tapi gak sampai 30 menit meja sudah tersedia hanya ukurannya gede banget untuk 8 orang.
Untuk makanan di Galena menurut saya masih lebih murah dibandingkan Chicago atau New Orleans (kami baru dari New Orleans 2 minggu sebelumnya) padahal kita sama-sama makan di restoran Fine Dinning. Jadi mungkin walaupun kota wisata tapi karena tidak terlalu besar harga makanan dan minuman di sini masih lebih murah. Bayangin masih ada cafe yang menjual coklat hangat seharga USD 2 + tax haha. Asik ya.
Setelah makan malam yang seru banget dan enak, saya dan Matt kepengen ghost bar crawl tapi yang lainnya pada gak kepengen. So, kita putuskan cuma ke bar sekitar 1 jam trus balik apartemen jam 8 malam. Astaga beneran jompo banget, jam segitu udah balik haha.
Di Apartemen ngobrol-ngobrol sambil nonton Netflix nyeritain sejarah kota Galena. Dari balik jendela saya lihat hujan masih betah turun sementara kota tua cantik ini terlihat basah dan berkilau karena cahaya lampu. I wish besok ada salju seperti ramalan cuaca. Amin.

Bangun pagi demi dapetin foto seperti ini. Maksutnya tanpa banyak mobil parkir karena sampai jam 6 pagi ga boleh parkir mobil.












Presiden Lincoln pernah pidato dari balkon hotel ini
Kota kecil memang ada pesonanya tersendiri ya Non.
Iya Zi, bikin orang ngayal2 pengen pensiun di sana ya
suka banget liat kotanya, kecil tapi rapi dan cantik banget,,, kenapa di indonesia gak ada yang begini yah, hihihi
Padahal banyak kota tua ya kan
kotanya cantik Mbak Noni
iya, kecil tapi nyaman
Menarik!!! Itulah enaknya Road trip di Amerika, kota2 kecil tinggal selemparan kolor.
Haha yah lumayanlah
kotanya cantik banget ><
Iyaa….bagus dan kecil
Kota yang cantik sekali, rasanya enak jalan pagi sambil motret ya
Iyaa, enak banget
ya ampun mbak cantik banget ya kotanya, apalagi ada saljunya gitu. Amerika ini kota kecil aja bisa bersih dan terawat banget gitu ya mbak.
Iya ya kalau di negara2 maju kenapa ya bersih banget 🙂