image Lori Kalibaru dan Pulau Merah Banyuwangi, East Java


Akibat Kementus
 
 
Gara-gara saya liat artikel tentang kereta wisata di majalah JalanJalan, jadilah kepengen setengah mati nyobain salah satu kereta tersebut di Kalibaru, Banyuwangi. Setelah browsing lalu mencari massa, terkumpul 5 orang yang bersedia ikutan. Satu gerbong lori kereta wisata mampu menampung 8 orang dengan harga Rp 500.000.
 
Jam 09.00 jum’at malam Jo menjemput saya dengan motornya ke stasiun Gubeng Surabaya. Ketemu Ellen dan mulai membuat keributan, di gank saya kalau 2 orang ngumpul percakapan masuk kategori normal atau serius tapi begitu ketambahan 1 orang aja percakapan berubah menjadi ngaco dan chaos. Setelah Ledy datang, miss telat kayaknya belon bergeser dari nona ini, langsung masuk kedalam dan check in di kereta Mutiara Timur.
 
Sedikit tentang kereta mutiara timur yang mengusung warna pink dekil. Kereta ini ada 2 kelas yaitu business dan executive. Beda harganya sih lumayanlah. Yang business Rp 95.000 dan executive Rp 130.000. di masing-masing tempat duduk ada colokan listrik 2 biji, ada tv flat di setiap gerbong, saya gak check in ke wc karena males kaget dan shock. Trus sekitar 15 menit kereta jalan, pramugara mulai membagi-bagikan selimut dan di setiap tempat duduk tersedia bantal kecil yang tidak terlalu empuk. So far pelayanan Mutiara Timur tidak mengecewakan dan on time.
 
Gank saya kali ini bernama WOOHOO. Asal mulanya dari kegilaan saya dan JO ( well Jo yang menularkan woohoo ke saya ) tergila-gila dengan game thesimsfreeplay ( hayoooo main juga ), jadilah gank gila ini bernama WOHOO karena ketambahan personil baru dari Jakarta coret bernama neng RIRI. Biasanya gank saya bernama Jompoers ( semua isi di gank ini lempis alias lemah fisik, dikit-dikit ngantukan dan gampang sakit hahaha ).
 
Sudahlah ya perkenalan personilnya. Dari Surabaya mestinya kita berhenti di Stasiun Kalibaru Banyuwangi. Dasar semuanya acuh gak acuh akhirnya kebablasan sampai Stasiun Kalisetail, which is 4 stasiun kelewatan dengan total jarak 20 KM di pagi-pagi subuh jam 03.30 hahaha. Sebelumnya Jo sempat nanya ke saya “ kalibaru udah lewat belon Ninot? “. Saya yang ngantuk-ngantuk dan di otak cuman inget kalo kita ke Banyuwangi, cuman jawab “ belon JO “. Sotoyyyyyy hahahaha.
 
Dalam sejarah perjalanan saya , baru kali ini kelewatan stasiun loh. haduh emang umur gak bisa bohong hahaha. Di Stasiun Kalisetail yang sepi dan berujan gerimis pagi itu dinginnya lumayan menusuk kulit. Apalagi rata-rata kami cuman pake celana pendek dan t’shirt. Yang saya acungin jempol untuk stasiun sekecil ini adalah kamar mandinya yang bersih. Serius bersih dan wangi. Gila ya…jarang banget bisa dapat kamar mandi umum bersih dan wangi walaupun keadaannya yah standard gitu. Kalo kata Matt kloset kaget, alias cuman lobang doang. Trus-trus yang jaga stasiun jam 3 pagian gitu rapih bener. Seragamnya masih di masukin dan dia klimis-klimis keren gitu. Waktu tau kita kelewatan si mas-mas itu ngasih tau tunggu aja kereta jam 6 pagi nanti, sekarang kita disuruh nunggu di stasiun, tapi dasar males dan sok kementus kita malah jalan-jalan dan tawar-tawaran ojek buat ke Kalibaru.
 
 
Deal dengan 5 ojek dengan harga @ Rp 25.000 kitapun berali topan anak jalanan, menyusuri jalanan kecil yang gelap, terkadang keliatan sih hutan-hutan kecil dan puncak gunung. Entah dimana kami saat itu. Dinginnya di atas motor juga membuat saya males mikir. Aslik dingin sewriwing gitu. Bapak ojek saya laki-laki tueekkkkkk banget dengna janggut dan kumis putih. Sempat was-was waktu naikin motor dia dan saya minta dia nyetir pelan-pelan aja yang di sambut dengan protesan hahaha. Tapi akhirnya tetap pelan-pelan koq, yang penting selamat ya Eyang !!!.
 
Di jalan saya sempat melihat 2 resort bernama sama yaitu Margo Utomo. Ihhhhhhh jiwa check in-check in saya bergelora dong, sehingga begitu turun dari ojek dan ketemu gank saya yang udah lebih dulu nyampe ( tukang ojek mereka masih mudahhh ), saya langsung ribut mau sarapan di resort aja. Haduhhhh mana itu rencana makan-makan murah !!.
 
Nyampe di Stasiun Kalibaru masih tutup aja loh, mereka buka jam 06.00 pagi. jadilah kita nongkrong di warung kopi depan stasiun. Cerita-cerita dan mulai ngintip-ngintip si resort yang salah satunya ada di belakang stasiun Kalibaru.
 
Jam 06 lewat dikit, pintu stasiun di buka, BERSIH !!!!. di salah satu rel teronggok 2 lori kecil seukuran odong-odong bertuliskan kereta wisata. Haduhhhh perasaan langsung gak enak. Berasa mules-mules gak jelas gitu. Naik kereta odong-odong?? Yang betul aja cuk !!.
 
 
Perasaan gak enak itu gak berlangsung lama, setelah konfirmasi ke petugas kereta, kita lemes bukan kepalang dan ketawa-ketawa masgul. Owalah……..ini toh keretanya ?. di kepala kami kereta wisata itu semacam kereta mak item di SOlok Padang or kereta Uap di Ambarawa bukan lori kecil dengan mesin dari mobil chery Daihatsu sebesar 1000 cc hahaha.
 
Sambil nunggu dan berencana menelpon pak Imron ( orang kereta wisata ) kami nyebrang ke Margo Utomo. Haduhhhhh mulai dari masuk resortnya aja udah seneng. Cantik banget euyyy…jalan kecil berkelok-kelok dengna bebunganan di kiri kanan dan pohon-pohon besar yang rindang. Ahhhh i like it. Setelah masuk kompleks resort, ketemu receptionist yang manis banget dan ramah sekali. Kita ngobrol bentar trus karena mau sarapan, dia langsung nunjukin ke restaurant.
 
Restaurannya kecil dengan bau taik sapi menguar disana sini. Awalnya ganggu sih, lama-lama biasa banget. Katanya sih emang bau sapi itu setiap hari ada, abis tempatnya emang deket kandang sapi. Si pemilik resort itu emang memiliki peternakan sapi juga dan isi resort ini kebanyakan bule-bule dari yurep, kebanaykan sih Belanda. Resortnya keren !!.
 
Karena masih ujan rintik dan suasana berubah jadi romantic gila. Sebenarnya bisa romantic maksimal sih kalo perginya gak sama GANK WOOHOO ini. Kita pesan sarapan di resto. Kejadian lucu, dari awal kita mau murcek…..ehhhh ini malah sarapan @ Rp 72.000 cuman buat makanan doang, aquanya dari alfamart. Asliiiiiii norak, tapi itu orang-orang di resort tetap aja manis dan baik banget. Baik yang tulus gitu, bukan yang ngetawa-tawain. Ahhhhhh 4 jempol untuk Margo Utomo.
 
Setelah s
arapan, foto-foto dan diputuskanlah tetap naik odong-odong Rp 500.000. lagian dari awal kan tujuannya naik kereta ini bukan yang laen. Pak Imron ikutan nemenin kita naik kereta, yang jadi masinis namanya aris. Masih muda tapi lupa nanya udah punya pacar belon, kalo belon bisa buat Dian kan?.
 
Begitu kereta meluncur kita udah ketawa-ketawa girang.ahhhhh emang murahan koq, gampang banget dibuat seneng. Seperti janjinya, kereta ini melewati perkampungan kecil, ngintip orang-orang di sekitar rel baru bangun tidur atau beraktifitas pagi. nenek-nenek tua yang tertawa lebar waktu lihat orang aneh dadah-dadah dari kereta kecil, pemuda tanggung yang masih ileran, ayam yang berlari panic ketika bel kereta berbunyi nyaring. Arghhhhhh worth it lah sih Rp 500 ribu itu.
 
 
Setelah melewati perkampungan , giliran kereta melewati perkebunan kopi dan jembatan-jembatan dnegan jurang menganga di kiri kanan. Wihhhhhhh tiap kereta ngelewatin jembatan rasanya jantung kedut-kedut. Bayangkan jurangn setinggi 43 meter dibawah dan kereta seimut itu. Ada total 7 jembatan yang kita lewatin, yang paling panjang sekitar 73 M dan asli bikin kita kelonjotan waktu ngelewatinnya ( lebay ah…aslinya sih kita ketawa-ketawa takut ). Apalagi pas pulang masinisnya memberhentikan kereta di tengah-tengah dan minta kita berdiri di pojokan kayu di atas jurang. Waktu berdiri rasanya angin berhembus lebih kencang dan pengen nonjok Nohi yang lompat-lompat.
 
Kereta juga melewati 2 terowongan tua yang dulunya dibangun kumpeni-kumpeni belanda.
 
Terowongannya gelap tapi gak nakuktin koq. Ada 2 stasiun juga yang kita lewatin, pertama stasiun Mrawan dan kedua stasiun Garahan. Di Stasiun Garahan ini kita bisa menikmati pecal Garahan yang sudah terkenal. Rasanya enak dan murah pula. Disini kelakuan mulai chaos. Mulai dari pinjem topi sampai narsis-narsis tak terkendali gitu.
 
 
Lori wisata jadi-jadian dari odong-odong ini duluuuuuu banget sebelum bom bali tahun 2002 ( benul gak? ) sebenarnya sempat jadi primadona untuk wisatawan asing yang berasal dari yurop, kebanyakan mereka berwisata sambil melihat-lihat peninggalan nenek moyangnya. Sehingga lumayan lucu ya, yang bule-bule kesenanngan, yang local malah ngetawain. So far saya nyesel juga sih underestimate di awal, karena setelah naik dan merasakan sendiri pengalamannya, wahhhh itu duit 500 rebo gak ada apa2nya, ngeliat perkebunan kopi, pegunungan kumitir dari jauh dan sejuknya angin perkebunan rasanya gak mungkin bisa di dapat di kota kan. Kalau lebih pinter lagi nih, katanya kalo lagi musim panen kopi, bau-bau kopi akan beredar di udaraa,…..waduhhhh itu mah dahsyat!
 
Total mungkin sekitar 2 jam lebih bermesraan dengan si lori mini( lori wisata Kalibaru ), tapi…..di akhir perjalanan gak nyesel koq. Emang sih dia kecil dan gak keren gitu, tapi tetap menyenangkan apalagi kalau perginya dengan orang-orang yang seru.
 
Makan siang kemaren murahhhhhhhhhhh banget. Jo kasih tau di Kalibaru paling top itu ayam pedas. Di kepala saya ayam pedas itu pasti mirip-mirip ayam goreng sambal balado padang gitu yang super pedas, ternyata ayam pedas ini, adalah ayam yang di goreng dan dicemplungin di bumbu kuning dengan kuah yang super pedas. Cabenya gede-gede gitu dan emang pedes banget, sempat serem mau makan ini, takut sakit perut di perjalanan. Rasanya enak dan total kerusakan kemaren untuk 6 orang cuman sekitar 70 ribu aja plus minum teh manis yang enak banget. Coba bandingkan dengan sarapan pagi yang seorangnya Rp 72.000. sungguh gak sebanding.
 
Pulau Merah
 
 
Abis naik lori, kita nyewa mobil ke Pulau Merah. Sepanjang perjalanan terus terang saya kebanyakan tidur, jadi gak ngeh juga ada apa di sepanjang perjalanan. Begitu kebangun juga gara-gara Jo ngorok juara banget hahaha. Jalan ke pulau Merah ini keren sih sebenarnya, tapi kebanyakan aspal jelek gitu, udah bopeng-bopeng dan bocel-bocel parah. Driver kita dengan poni lemparnya ngomel trus dan kita cuek aja gak perduli.
 
Nyampe di Pulau Murah udah sore banget. Jam 04.30. 1 jam lagi sunset. Matahari masih aja sembunyi, jadi langit mendung gelap gitu. Pantainya sendiri gak panas karena banyak pepohonan. Enaklah. Pasir pantainya berwarna putih kecoklatan yang lembut. Garis pantainya sekitar 3 Kiloan mungkin. Tempatnya sepi dan bersih banget. Untuk pantai yang tidak dipungut retribusi, ini juara banget bersihnya. Asal mula nama pulau merah karena ada satu buah pulau berbentuk bukit di dekat pantai yang katanya tanahnya berwarna merah, sampai saya micing-micing ngeliatnya tanahnya gak merah koq.
 
Di pulau merah ini sepertinya gak banyak kegiatan bisa dilakukan sih, secara ombaknya gede gitu, kecuali kamu surfer berperut kotak-kotak hahaha. Paling enak sih leyeh-leyeh di bawah pohon sambil baca buku atau piknik sambil ngerujak ( halahhhhh ngerujak ). Di deket-deket pantai juga gak banyak orang jualan, pokoknya tempat ini koq gak rame dengna orang dagang gitu, sedikit aneh ya.
 
Setelah gelap dan kita masih harus balik ke Kalibaru, meluncurlah kembali ke Kalibaru. Kali ini lebih gelap dan penumpang juga karena udah jompo-jompo langsung ketiduran aja. Parah banget padahal masih jam 06.00an gitu. Trus makan malam di warung baroqah yang model prasmanan gitu. Makanannya biasa aja sih, tapi lumayanlah dengan peyek masuk anginnya hahaha. Total kerusakan di warung ini agak-agak mengagetkan, kalo gak salah Rp 150an ribu, secara waktu di Gelmore siang tadi cuman 70an ribu dan udah enak banget.
 
si woohoo Jo minta minum kopi di Resort Kalibaru. Ihhhh resort ini dapet jempol kebalik deh. Cuman karena kita gak bule dan gak bermata biru, dicuekin aja loh. trus karena kita cuman minum doang, si pelayan pake tereak bilang gini “ cuman ngombe kopi wae !!”. lahhhh??. Trus waktu saya minta password Wifi, malah disuruh ke receptionist, karena saya perlu untuk upload foto di IG, ke receptionistlah saya, nanya password dan rate kamar. Tau gak kalo mereka cuek banget dan terkesan gak pedulian gitu. Sementara dengan tamu-tamu bule, itu pelayan-pelayan baik setengah mampus. Wahhhhh…….kesian banget ya mental orang-orang itu . harga kamar paling murah Rp 267.000 gitu sih, dan please deh…….dengan harga kamar segitu, bule kere juga masih bisa tinggal kaleeeeeeeeee. Resortnya sih boleh gede tapi servicenya mungkin lupa di tambahkan ke rate kamar sehingga dapet jempol
kewalik !!!.
 
malam itu kami kembali ke Surabaya dengan kereta yang sama berwarna pink dekil, bedanya ac malam itu lumayan dingin menusuk dan tentu saja dengan rencana berkereta lagi di hutan jati Cepu .
See you there guys……

2 comments

Leave a comment